Pemilu 2024

Besok, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Gelar Pertemuan di Kota Surabaya

Agenda yang akan dihadiri langsung tiga ketum parpol ini bakal menjadi ajang launching visi misi KIB dalam membangun bangsa.

tribun jatim/yusron naufal
Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig, Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab dan Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji saat memberikan keterangan di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP bakal menggelar pertemuan lanjutan yang dipusatkan di Kota Surabaya, Minggu (14/8/2022).

Agenda yang akan dihadiri langsung tiga ketum parpol ini bakal menjadi ajang launching visi misi KIB dalam membangun bangsa.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur (DPW PAN Jatim) Ahmad Rizki Sadig mengatakan, launching visi misi ini sebagai wujud ide dan gagasan dari tiga parpol.

"Kita memang belum membicarakan siapa tokoh yang akan diusung, tapi mendahulukan ide dan gagasan," kata Rizki saat konferensi pers di Surabaya, Jumat (12/8/2022).

Rencananya, tak hanya fungsionaris tiga parpol yang akan hadir.
Figur akademisi dan pengamat politik juga akan turut hadir dalam agenda di kota pahlawan ini.

Kehadiran sejumlah pihak itu diharapkan dapat memberikan pikiran dan gagasan untuk memperkuat visi misi KIB untuk ditindaklanjuti ke depan.

Disebutkan, hal ini penting sekalipun visi misi KIB telah dirumuskan ditingkat DPP.

Rizki yang anggota DPR RI itu memastikan, visi misi KIB diserap dari berbagai aspek.

Apalagi, pimpinan parpol di KIB memiliki posisi yang beragam. Hal ini menjadi kombinasi dari visi misi KIB.

"Kemudian jadilah sebuah konsep visi misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan," jelas Rizki.

Sementara itu, Jawa Timur dipilih lantaran termasuk wilayah strategis, heterogen dan kaya elemen masyarakat.

"Paling tidak, ada masukan untuk memperkaya itu," sambungnya.

Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji mengatakan, peluncuran visi misi ini setidaknya dapat menjadi pendidikan politik bagi masyarakat.

Sebab, mendahulukan ide dan gagasan diatas popularitas ataupun ketokohan figur.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved