Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Qadha Ramadan Lengkap Artinya

Niat Puasa Ayyamul Bidh saja dengan Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Qadha Ramadan berbeda. Hal itu juga berpengaruh pada hukumnya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id
Ilustrasi - niat puasa Ayyamul Bidh dan qadha ramadan 

SURYA.CO.ID - Berikut ini niat puasa ayyamul dan qadha Ramadan.

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah. Umat Muslim boleh mengerjakannya sekaligus bersamaan dengan puasa qadha Ramadan.

Niat Puasa Ayyamul Bidh saja dengan Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Qadha Ramadan berbeda. Hal itu juga berpengaruh pada hukumnya.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyamil bidl lillaahi ta’aalaa.

Artinya:
“Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’ala.” 

Niat Puasa Qadha Ramadan

Niat puasa qadha Ramadan harus dibaca sebelum waktu subuh, seperti halnya niat puasa Ramadan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Ustadz Abdul Somad menjelaskan soal pelaksanaan puasa sunnah dan puasa qadha Ramadan ini.

"Niatnya qadha saja, tidak niat sunah. Karena kalau niat sunah, qadha tak dapat. Tapi kalau niat qadha, maka otomatis pahala sunatnya dapat," jelas Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube TAMAN SURGA. NET, Rabu (10/8/2022).

Apabila membaca niat Puasa Ayyamul Bidh dan qadha Ramadan, maka secara otomatis menghapus utang puasa sekaligus mendapatkan keutamaan Puasa Ayyamul Bidh.

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Hikmah Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah.

Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui tayangan Youtube Ilmu Berguna, menjelaskan bahwa Ayyamul Bidh berasal dari kata "Ayyam" artinya hari dan "Bidh" artinya putih.

"Kenapa disebut hari putih, karena saat itu bulan sedang terang benderang menyinari bumi yang hitam, seolah-olah dia menjadi putih karena putihnya cahaya terang benderang," terang Ustadz Abdul Somad.

"Maka begitu juga kita manusia yang banyak khilaf, salah, dosa, hitam dengan maksiat ini, ingin putih seputih cahaya, maka berpuasalah pada hari ke-13, 14, 15," jelas UAS.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved