Pemilu 2024

KPU Jatim Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas dan Agen Sosialisasi Pemilu

Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur atau KPU Jatim berharap masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas.

Foto Istimewa KPU Jatim
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur atau KPU Jatim berharap masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas.

Baik sebelum Pemilu, saat Pemilu berlangsung maupun hingga setelah pemungutan dilakukan.

Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan hal ini penting.

Karena, pemilih cerdas adalah pemilih yang terlibat dan memiliki kesadaran dalam setiap tahapan itu.

"Pemilih cerdas saat sebelum pemungutan suara dilaksanakan yakni harus memastikan terdaftar sebagai pemilih. Dia juga mengetahui kapan pemungutan suara dilaksanakan," kata Gogot, Kamis (11/8/2022).

Yang tak kalah penting sebelum pemungutan suara, pemilih juga mengetahui siapa saja para kontestan berikut rekam jejaknya.

Di samping itu, juga mengetahui tata cara menggunakan hak suara dengan benar sesuai ketentuan.

Sedangkan saat pemungutan suara, lanjut Gogot, pemilih yang cerdas harus datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan tepat waktu.

Sudah memiliki pilihan terhadap Paslon/calon berdasarkan pertimbangan yang rasional dan logis. Serta bisa menggunakan hak suaranya dengan benar.

"Setelah pemungutan suara usai dilaksanakan, Pemilih yang cerdas juga turut serta mengawasi pelaksanaan penghitungan dan rekapitulasi suara," lanjut Gogot yang mantan Anggota KPU Jember tersebut.

Pernyataan ini, juga disampaikan Gogot dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemilu Serentak Tahun 2024 yang berlangsung di kawasan Sidoarjo, Rabu siang.

Kegiatan semacam ini telah dimulai sejak beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.

Menurut Gogot, upaya ini adalah mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mendukung kesuksesan gelaran Pemilu Serentak 14 Februari 2024 mendatang.
Keterlibatan dapat dilakukan masyarakat dengan membantu KPU menjadi agen sosialisasi kepemiluan.

Gogot menjelaskan tiga inti dari sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi Pemilih.
Yakni, secara kognitif yaitu masyarakat mengetahui informasi kepemiluan.

Kemudian, afektif yaitu tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk aktif dalam Pemilu.
Sedangkan ketiga, psikomotorik yaitu adanya upaya masyarakat untuk terlibat dalam setiap tahapan Pemilu.

"Masyarakat dapat terlibat dalam setiap tahapan Pemilu sebagai Pemilih, Penyelenggara atau Peserta Pemilu," jelasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved