Hukum Gabung Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Tasua 9 Muharram, Ini Penjelasan Ulama

Bagaimana hukum Puasa Qadha Ramadhan gabung Puasa Tasua, puasa sunnah pada 9 Muharram? Berikut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID
Ilustrasi 

SURYA.CO.ID - Bagaimana hukum Puasa Qadha Ramadhan gabung Puasa Tasua, puasa sunnah pada 9 Muharram? Berikut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Hari ini (7/8/2022), merupakan jadwal Puasa Tasua 9 Muharram. 

Biasanya Umat Islam akan melaksanakan Puasa sunnah seperti Puasa Tasua gabung dengan Puasa Qadha Ramadhan.

Lantas, bolehkah menjalankan Puasa Qadha Ramadhan gabung Puasa Tasua?

Ustadz Abdul Somad mengatakan, boleh melaksanakan Puasa Qadha Ramadhan gabung Puasa Tasua.

Namun, perlu diingat bila niat yang dibaca hanya Puasa Qadha Ramadhan saja. 

"Niatnya qadha saja, tidak niat sunah. Karena kalau niat sunah, qadha tak dapat. Tapi kalau niat qadha, maka otomatis pahala sunatnya dapat," jelas Ustadz Abdul Somad.

"Begitu juga nanti di 3 hari di bulan Muharram itu 9, 10, 11 niatnya niat qadha, 'Nawaitu shauma qadaain. Saya berniat puasa qadha mengganti yang Ramadan tinggal kemarin'," tambahnya.

Berikut bacaan niat Puasa Qadha Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Apabila ingin mengerjakan Puasa Tasua dan Puasa Asyura saja, dapat membaca niat puasa berikut:

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ. 

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.

Niat Puasa Asyura

  نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ. 

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Puasa di Bulan Muharram merupakan puasa utama kedudukannya setelah Puasa Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam hadist.

"Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim).

Adapun ganjaran pahala yang akan didapatkan Puasa di Bulan Muharram adalah ampunan dosa dari Allah SWT.

Diriwayatkan Abu Qatadah RA: "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura ( 10 Muharam) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (H.R. Muslim).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved