Berita Surabaya
Sekolah Tarakanita Jenjang SMP Wilayah Surabaya Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka
guru SMP Santo Yosef dan SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Seluruh guru SMP Santo Yosef dan SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya selama dua hari, mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, Komplek Sekolah Carolus, Jalan Jemur Andayani, Surabaya.
Workshop dengan pemateri Dr Martadi dan Prof Dr Sarmini, dari Universitas Negeri Surabaya, dipandu oleh Fransiska Sulami dan Theresia Suberti, sebagai moderator.
Martadi memaparkan secara lengkap dan gamblang dasar pelaksanaan Kurikulum Merdeka serta bagaimana sekolah mempersiapkan diri mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam layanan pendidikan.
Menurutnya, prinsip pelaksanaan proses pendidikan dalam Kurikulum Merdeka dianalogikan sebagai Menu Semi Prasmanan, yang disajikan kepada peserta didik memiliki kemerdekaan memilih menu sesuai dengan seleranya.
Namun tetap menyajikan menu utama yang harus dipilih peserta didik.
"Mengedepankan pembelajaran yang diawali dengan tes diagnostik untuk menganalisis karakteristik peserta didik supaya dapat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, sesuai dengan keunikan peserta didik," ujarnya, Selasa (26/7/2022).
Kemudian Prof Dr Sarmini, mengupas tuntas tentang bagaimana para guru menyusun persiapan hingga evaluasi pembelajaran.
Mulai dari merumuskan dan menyusun Modul Ajar hingga mendeskripsikan dimensi dan elemen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta implementasinya dalam kegiatan belajar peserta didik di sekolah.
"Mengembangkan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengalami pengetahuan sebagai sebuah proses belajar dari lingkungannya," tuturnya.
Dirinya menilai, Sekolah Tarakanita Wilayah Surabaya jenjang SMP (SMP Santo Yosef dan SMP Santo Carolus) mengedepankan karakter khusus sekolah Tarakanita dengan bertumpu pada sekolah merupakan fungsi pendidikan, bukan fungsi pengajaran, yang bekerjasama dengan keluarga dalam hal ini orangtua.
Sementara Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya, Shita Sophianingreki, berharap dapat membekali para guru dalam menyongsong pelaksanaan Kurikulum Merdeka di lingkungan pendidikan Tarakanita Surabaya.