Tata Cara Sholat Tahajud serta Waktu Melaksanakan yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad
Berikut ini tata cara Sholat Tahajud serta waktu melaksanakan yang benar Menurut Ustadz Abdul Somad
Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Tata cara Sholat Tahajud pernah dicontohkan oleh Ustadz Abdul Somad
Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan waktu melaksanakan Sholat Tahajud yang benar.
Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang istimewa, karena disebutkan Allah SWT langsung dalam Al Qur'an Surat Al Israa ayat 79.
Dari ayat tersebut, jelas bahwa Sholat Tahajud termasuk amalan utama setelah Sholat Fardhu.
"Dan dalam sebahagian malam hari sembahyang tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (Q.S. Al Israa: 79).
Bagaimana tata cara sholat tahajud yang benar?
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, tata cara Sholat Tahajud yang benar. Yaitu melaksanakannya pada malam hari setelah tidur.
"Kalau tidur dulu namanya Sholat Tahajud, kalau tidak tidur namanya qiyamul lail," jelas Ustaz Abdul Somad, dikutip dari unggahan YouTube Dakwah Sejuk pada Jumat (30/8/2019).
Meski begitu, boleh-boleh saja melaksanakan Sholat Tahajud tanpa tidur terlebih dahulu.
"Jangan gara-gara tidak tidur lalu tidak Sholat Tahajud," tambahnya.
Untuk itu, tetap melaksanakan sholat malam, dengan niat qiyamul lail.
"Kalau tidak tidur ya qiyamul lail, sholat qiyamul lail," terang sang Ustaz.
Sholat Tahajud terdiri dari dua rakaat satu salam. Sebaiknya dikerjakaan sendirian dan tidak berjamaah.
Sementara jumlah Sholat Tahajud boleh dikerjakan dua rakaat, empat rakaat, delapan rakaat, 12 rakaat, atau sebanyak-banyaknya karena tidak ada batas maksimal dalam jumlah rakaatnya.
Tata Cara Sholat Tahajud
1. Membaca niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku (niat) shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala
2. Takbiratul ihram (Allahu Akbar) sembari membaca niat sholat dalam hati.
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat al fatihah
5. Membaca surat dalam Al Quran (misalnya surat pendek, Al Ikhlas, An Nash, Al Falaq)
6. Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
7. I’tidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
8. Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
9. Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
10. Pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir
11. Melakukan gerakan salam.
12. Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa sholat tahajud.
Doa Sholat Tahajud
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allaahumma lakalhamdu anta qayyimus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, laka mulku samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu, anta malikus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu, antal haqqu, wawa’dukal haqqu, waliqaa uka haqqun, waqauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wannabbiyuuna haqqun, wa muhammadun sallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, wassa’atu haqqun.
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wamaa akhrartu, wamaa asrartu wamaa a’lantu, antal muqaddimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
“Ya Allah, bagi Mu segala puji, Engkau penegak langit, bumi, dan apa yang ada padanya. Bagi-Mu lah segala puji, kepunyaan Engkaulah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada padanya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Pemberi cahaya langit dan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Penguasa langit dan bumi.
Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu itu benar, bertemu dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar, kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mulah saya berserah diri, kepada-Mulah saya beriman, kepada-Mu saya bertawakal.
Kepada-Mu saya kembali, kepada-Mu saya mengadu, dan kepada-Mu saya berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian, yang saya sembunyikan dan yang terang-terangan, dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengemudiankan, tidak ada tuhan melainkan Engkau”.