FAKTA Baru Bocah SD Setubuhi Kucing hingga Meninggal: Ridwan Kamil Beri Kecaman & Identitas Pelaku
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengecam tindak kekerasan perundungan yang dilakukan pelaku terhadap bocah SD di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Tak hanya masyarakat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat diwawancara di Gedung Sate, Bandung, Kamis (21/7/2022), pun memberikan kecaman pada pelaku perundungan terhadap F.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah SD berinisial F di Tasikmalaya, dipaksa oleh empat temannya untuk menyetubuhi seekor kucing.
Kasus ini diketahui publik setelah video rekaman itu diunggah ke media sosial.
Baca juga: 4 FAKTA Bocah SD Dipaksa Setubuhi Kucing sampai Depresi dan Meninggal Dunia, Suara Pelaku Dikenali
Setelah video itu viral, F pun malu dan depresi hingga tak mau makan dan minum serta kondisi kesehatannya pun menurun.
Orang tua F sempat bertanya pada sang anak mengenai pelaku yang memintanya melakukan hal itu. Namun dia tak mau mengaku.
Melansir beberapa sumber, berikut fakta-fakat terbaru perundungan bocah SD yang meninggal dunia karena depresi.
1. Identitas pelaku dikenali
Melalui video yang beredar, suara pelaku pun dikenali.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto menjelaskan, dalam rekaman asusila korban ke kucing saat dipaksa teman-temannya, terlihat jelas suara para pelaku yang sedang mengolok-olok.
"Tapi diduga ada 4 orang dan identitasnya sudah diketahui. Seorang di antaranya usianya lebih dari korban, sudah SMP," kata Ato dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
"Ibu korban pun mulanya mengetahui dari tetangganya ada rekaman anaknya yang viral sedang dipaksa begitu ke kucing. Dari sana mulai korban depresi tak mau makan dan minum sampai akhirnya meninggal dunia," tambah Ato.
2. Ridwan Kamil ikut mengecam
Melansir Kompas.com, Ridwan Kamil ikut mengecam keras tindakan perundungan yang dilakukan pelajar sekolah dasar (SD) di Tasikmalaya yang mengakibatkan korban depresi dan meninggal dunia.
"Saya mengutuk keras kejadian di Tasikmalaya," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/7/2022).