Porprov Jatim 2022
Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim 2022 Belum Terima Bonus karena Anggaran Kurang
Belum cairnya reward untuk para atlet Lumajang peraih medali di Porprov Jatim 2022 karena alokasi anggaran yang disiapkan sebelumnya terlalu minim
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | LUMAJANG - Atlet Lumajang peraih medali Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII/2022 Jawa Timur sudah disambut bak pahlawan. Medali juga sudah dibagikan. Tinggal bonus untuk para peraih medali belum turun.
Informasinya, belum cairnya reward untuk para atlet Lumajang peraih medali di Porprov Jatim 2022 karena alokasi anggaran yang disiapkan sebelumnya terlalu minim.
Semula anggaran yang disiapkan hanya Rp 400 juta, karena kontigen Lumajang hanya dibebankan merengguh 20 medali emas. Satu orang peraih medali terbaik akan diganjar bonus senilai Rp 20 juta.
Nah, ternyata target itu melebihi ekspektasi. Kontigen Lumajang ternyata mampu meraih 21 medali emas, 24 medali perak, dan 28 medali perunggu pada Porpeov Jatim 2022.
Walhasil, beban Pekab Lumajang untuk memberikan bonus kepada para atlet berprestasi kini bertambah. Kabarnya, anggaran yang dibutuhkan kurang lebih sampai Rp 1 miliar.
Direktur Tim Pelaksana Puslatkab KONI Lumajang, Budi Satria Andhika mengatakan, bonus untuk para atlet peraih medali nilainya bervariatif.
Atlet yang mendapat medali emas akan diganjar bonus sebanyak Rp 20 juta. Sedangkan peraih perak Rp 15 juta, dan perunggu Rp 7,5 juta.
Pemberian bonus tersebut bersumber dari akumulasi dana KONI Lumajang dan Pemda Lumajang.
Contohnya bonus senilai Rp 20 juta yang diperuntukkan bagi atlet peraih medali emas. Anggaran Rp 15 juta diperoleh dari Pekab Lumajang. Sedangkan, yang Rp 5 juta ditanggung KONI Lumajang.
"Karena anggarannya kurang, sampai sekarang bonus atlet masih kami godok dengan tim Dispora," kata Budi.
Budi menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk mengguyur bonus bagi para atlet peraih medali setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Itu pun belum mencakup pemberian bonus untuk pelatih dan offisial.
Oleh karena itu, pihaknya berencana mencari dana tambahan dengan mengajukan perubahan anggaran keuangan (PAK) ke Pemkab Lumajang. Termasuk mencari dana bantuan lewat program CSR.
"Jadi entah mungkin nanti mengajukan perubahan anggaran keuangan (PAK), atau ke sponsor pengusaha, atau CSR, itu semua masih diajukan ke pak bupati," tutur Budi.
Budi berharap dari semua opsi tersebut ada solusi terbaik yang bisa diperoleh. Semua bonus bagi para atlet peraih medali dapat cair sesuai nominal yang dijanjikan. Sebab jika janji bonus tersebut gagal terealisasi, tentu akan membuat banyak pihak kecewa.
"Yang jelas kalau bonus atlet dikurangi tentu banyak atlet yang sedih. Apalagi, janji ini sudah jadi konsumsi publik. Karena daerah lain juga sudah banyak yang cair sesuai nominal yang dijanjikan," pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id