Berita Surabaya
Wawali Cak Ji Sebut Kampung Tempe Tenggilis Surabaya Gairahkan Ekonomi Warga
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat saat mengunjungi Kampung Tempe Tenggilis, Surabaya, Rabu (20/7/2022).
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat saat mengunjungi Kampung Tempe Tenggilis, Surabaya, Rabu (20/7/2022).
Menurut pria yang disapa Cak Ji ini, di sentra produksi tempe terbesar di Surabaya inilah, ekonomi warga makin berdaya karena saban hari kebutuhan tempe seluruh warga kota dipenuhi dari kampung ini.
Tiap hari, kampung ini berhasil memproduksi tempe dalam jumlah besar.
Tidak saja dikirim ke pelanggan, pasar, dan pedagang, tapi juga ke warung makan, restoran, bahkan hotel.
"Tempe Tenggilis dikenal enak," kata Armuji.
Saat mengunjungi kampung ini, tulisan khas 'Kampung Tempe' sudah menyapa di depan pintu masuk kampung.
Berlokasi gang buntu, di gang Tenggilis Kauman inilah, ada setidaknya 50 pengrajin tempe yang selalu banjir pesanan.
Tidak hanya di pintu Gang Buntu itu, di sepanjang gang juga dilukis mural warna-warni.
Mural itu merepresentasikan makanan khas Nusantara tersebut.
Bahkan dalam mural itu menggambarkan tempe sebagai makanan favorit yang mendunia.
Warga cukup berdaya secara ekonomi dengan kreativitas mereka mengolah bahan kedelai menjadi tempe.
Bahkan tidak hanya tempe, warga juga makin kreatif karena berbagai makanan olahan tempe juga diproduksi dari kampung ini.
Kondisi itu menggoda Armuji berkunjung ke Kampung Tempe tersebut, Rabu (20/7/2022) sore.
"Hebat warga di Tenggilis Kauman. Warganya kreatif bisa menjadikan kampung ini tidak saja terkenal. Tapi ekonomi warganya berdaya," kata Wawali Cak Ji.
Wawali yang akrab disebut Cacake Arek Suroboyo sekaligus melihat langsung proses produksi mulai dari mencuci hingga memasak kedelai.
Kemudian peragian hingga pengemasan. Ikut mendampingi Dinas Koperasi Perdagangan Koperasi dan UKM, Kecamatan dan Kelurahan Tenggilis Mejoyo.
"Kampung Tempe Nggilis ini sudah menjadi ikon ekonomi kerakyatan di Surabaya. Saya mendorong kampung ini makin berkembang dan menyasar pasar atau platform digital. Tempe Nggilis harus mendunia," kata Cak Ji.
Dirinya juga menyampaikan agar para pengrajin juga mampu menjawab kebutuhan zaman , termasuk pemasaran lewat teknologi Informasi.
Cak Ji pun juga menemui pengrajin yang izinnya menggunakan SIUP.
"Sudah saatnya menggunakan dan mengurus Nomor Induk Berusaha untuk mendukung kelengkapan berusaha dan memperluas jangkauan permodalan. Pemkot akan membantu," kata Cak Ji.
Wawali ini mempunyai kenangan tersendiri dan menyebutnya sebagai makanan rakyat.
Sejak dari kecil tempe senantiasa menemaninya dan dinilai memiliki kandungan protein yang tinggi.
Khozin Ketua Rukun Tetangga setempat menyebutkan bahwa pengrajin telah memproduksi tempe secara turun temurun.
"Kami berharap ada bantuan pengembangan atas esksistensi pengrajin tempe di Tenggilis Mejoyo ini," tandas Khozin.