Pemilu 2024

Ketua KPU RI : Pemilu Serentak 2024 Tekan Polarisasi Antar Peserta dan Masyarakat

KPU RI memastikan, desain keserentakan Pemilu 2024 mendorong terciptanya Bhinneka Tunggal Ika.

Foto Istimewa KPU Jatim
Ketua KPU Hasyim Asyari saat menghadiri kegiatan Sarasehan yang digelar di Universitas Brawijaya bertajuk Gagasan Kebangsaan dalam Kewargaan Inklusif dan Politik Kesejahteraan yang berlangsung, Selasa (19/7/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut desain Pemilu serentak tahun 2024 diyakini mampu menekan polarisasi yang terjadi antar peserta Pemilu maupun masyarakat luas.

KPU RI memastikan, desain keserentakan Pemilu 2024 mendorong terciptanya Bhinneka Tunggal Ika.

Ini disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat menghadiri kegiatan Sarasehan yang digelar di Universitas Brawijaya bertajuk 'Gagasan Kebangsaan dalam Kewargaan Inklusif dan Politik Kesejahteraan' yang berlangsung, Selasa (19/7/2022).

"Hal tersebut menunjukkan adanya mekanisme saling membangun, mempertahankan dan menuju tujuan kita dalam bernegara,” kata Hasyim dikutip dalam keterangan tertulis resmi dari KPU Jatim.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan anggota DPR RI yaitu Djarot Syaiful Hidayat serta Willy Aditya.

Selain itu, hadir pula jajaran anggota KPU Provinsi Jawa Timur, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota sekitar, serta jajaran civitas akademika.

Di sisi lain dirinya berpendapat tak terlalu setuju jika Pemilu dipandang sebagai pesta demokrasi.

Menurut Hasyim, dirinya lebih sepakat memaknai gelaran lima tahunan itu sebagai kerja demokrasi.

KPU tidak bisa bekerja sendirian melainkan harus bekerja dengan berbagai pihak.

Siapapun bisa ikut terlibat dalam menyelenggarakan demokrasi dan Pemilu.

"KPU adalah lembaga layanan yang bertugas melayani dan memanage orang yang sedang berkonflik. Oleh karena itu, KPU dan jajaran jangan sampai menjadi faktor penyebab konflik," jelasnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) Rahmat Bagja berpendapat serupa.

Dia mempercayai jika pemilu inklusif sudah ada sejak dulu.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved