Berita Surabaya

Hari Pertama MPLS, SD Muhammadiyah 18 Surabaya Ajak Siswa Belajar Ragam Budaya Indonesia

Para siswa disambut dengan pengenalan beragam adat, musik hingga permainan tradisional di Indonesia.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Sebanyak 94 siswa kelas satu SD Muhammadiyah 18 Surabaya mengikuti rangkaian pelaksanaan MPLS 2022-2023 dengan didampingi wali murid di halaman sekolah Jl. Mulyorejo Tengah No. 5 Surabaya, Senin (18/7/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 94 siswa kelas satu SD Muhammadiyah 18 Kota Surabaya mengikuti rangkaian pelaksanaan MPLS 2022-2023 dengan didampingi wali murid di halaman sekolah Jl. Mulyorejo Tengah No. 5 Surabaya, Senin (18/7/2022).

Para siswa disambut dengan pengenalan beragam adat, musik hingga permainan tradisional di Indonesia.

Diantaranya angklung, cublak-cublak suwung, ular naga, dan lain sebagainya.

Bahkan di antara mereka juga sempat belajar secara langsung memainkan alat musik angklung dengan dipandu guru musik.

Salah satu siswa, Azhad Khaleffa mengaku senang saat mengikuti MPLS dihari pertama.

"Senang, tadi diajarin guru main angklung. Gampang maininnya. Seru disekolah bisa kenal teman dan guru-guru disini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Baroroh Berlian Novantika mengatakan pihaknya sengaja mengusung konsep budaya Indonesia dalam pelaksanaan MPLS kali ini.

"Kami ingin anak dapat mengenal beragam kebudayaan di Indonesia. Momen MPLS ini juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan sosial dengan teman-teman serta guru mereka," ungkapnya.

"Sebagai rumah kedua mereka, kami ingin membuat mereka merasa senyaman mungkin sehingga orang tua siswa juga merasa aman saat anaknya bersekolah di sini," imbuhnya.

Berdasarkan data Simfoni PPA pada tahun 2021 tercatat ada 594 kasus pelaporan kekerasan terhadap anak.

Kekerasan itu terjadi di sekolah dengan jumlah korban sebanyak 717 anak, terdiri dari anak laki-laki 334 dan anak perempuan 383.

Dan SD Muhammadiyah 18 Surabaya pun berusaha menghadirkan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman di hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Semua siswa diajak para guru melakukan aksi secara simbolis yaitu menulis sebuah harapan agar kekerasan terhadap anak seperti yang marak diberitakan tidak terjadi kembali.

"Para siswa diminta menempelkan sebuah kertas yang sudah diisi dengan nama siswa, cita-cita serta harapannya supaya aksi kekerasan yang terjadi di luar tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved