Berita Bangkalan
Tewasnya Driver Ojol Tambah Kasus Bunuh diri di Jembatan Suramadu, Anggota DPR RI Mengaku Prihatin
Sejak diresmikan, jembatan sepanjang 5,4 KM itu digadang-gadang sebagai transmisi percepatan perekonomian di Pulau Madura
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Jembatan Suramadu yang membentang megah antara Pulau Jawa dan Pulau Madura, menjadi salah fungsi dalam setahun terakhir. Jembatan terpanjang di Indonesia itu juga menjadi lokasi sejumlah orang untuk mengakhiri hidup, seperti kasus seorang driver ojek online (ojol) yang terjun sampai ditemukan meninggal, Senin (4/7/2022) lalu.
Tak pelak, kasus bunuh diri dengan cara melompat dari atas Jembatan Suramadu dalam setahun terakhir, mewarnai kemegahan jembatan penghubung Pulau Madura-Pulau Jawa itu.
Satpolair Polres Bangkalan bersama Tim Olah TKP Identifikasi KPLP, Basarnas dan Direktorat Polair Polda Jatim mengevakuasi jasad pria memakai jaket ojol itu di perairan Sukolilo, Kecamatan Labang atau di sisi Timur Jembatan Suramadu.
Identitas mayat pria mengenakan jaket ojol itu diketahui bernama Eko Wiratmoyo (35), warga Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Beberapa jam sebelum dievakuasi atau sekitar pukul 15.00 WIB, ia meloncat dari atas Jembatan Suramadu dan meninggalkan sepeda motor di jalur roda dua.
“Betul, korban adalah grab. Jasasnya kemarin dibawa ke RS Dr Soetomo. Penanganan dikembalikan ke Polsek Sukolilo,” singkat Kasat Polair Polres Bangkalan, Iptu Djoko Santoso kepada SURYA.
Kondisi tersebut memantik keprihatinan dari Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin. “Saya prihatin karena kondisi ini seharusnya menjadi perhatian pihak-pihak terkait seperti Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga dan BB2JN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BP2JN) yang ada di Jawa Timur,” tegas H Syafiuddin kepada SURYA, Selasa (75/7/2022).
Sejak diresmikan pada pertengahan 2009 silam, jembatan sepanjang 5,4 KM itu digadang-gadang sebagai transmisi percepatan perekonomian di Pulau Madura. Namun apa lacur, upaya mempersempit disparitas antara Kabupaten Bangkalan dan Surabaya saja hingga saat ini belum juga terwujud, malah Jembatan Suramadu seperti menjelma sebagai tempat ‘ideal’ untuk bunuh diri.
Kasus serupa terjadi pada 8 Juni 2022 ketika seorang pria bernama Sakur (26), warga Kabupaten Sampang juga terjun bebas dari jembatan itu. Ia hanya meninggal motor dan surat.
Selain itu, ada anggota TNI asal Bangkalan bernama Widodo (53) juga mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari Jembatan Suramadu. Petugas juga menemukan surat wasiat di dalamnya tas.
“Fenomena ini harus segera menjadi pemikiran bersama. Mungkin pagar ditambah atau mungkin dirancang kembali keamanannya. Sehingga Jembatan Suramadu tidak menjadi arena bunuh diri,” ungkap H Syafiuddin yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan itu.
Selama ini, pria yang akrab disapa Ji Syafi itu memang getol menyuarakan lambannya gerak pemerintah pusat dalam upaya percepatan ekonomi di Pulau Madura. Bahkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Dirjen Perhubungan Laut, Dirut PT Pelindo, dan Dirut PT Pelni, Senin (4/7/2022), ia menagih keseriusan Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Pulau Madura.
“Soal keamanan Jembatan Suramadu, tentunya harus ada sinergitas dengan aparat penegak hukum. Misalnya ebih banyak gelaran patroli atau mungkin dibuat tim keamanan internal dari pihak PUPR,” pungkasnya. *****