Niat Puasa Qadha Ramadan di Bulan Dzulhijjah, Serta Hukumnya Menurut Penjelasan Ulama

Bolehkah puasa qadha digabung dengan puasa Dzulhijjah? Puasa di awal Bulan Dzulhijjah yaitu Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Canva
Ilustrasi - Puasa Qadha Ramadan di Bulan Dzulhijjah 

SURYA.CO.ID - Bolehkah puasa qadha digabung dengan puasa Dzulhijjah (Zulhijah)?

Puasa di Bulan Dzulhijjah yaitu Puasa Dzulhijjah (tanggal 1-7), Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) merupakan anjuran ulama, berdasarkan hadist Nabi berikut:

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)," (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Umat Muslim yang ingin melaksanakan Puasa Dzulhijjah namun masih mempunyai utang Puasa Qadha Ramadan, tidak perlu khawatir.

Sebab menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dengan Puasa Dzulhijjah hukumnya sah, menurut pandangan ulama fikih Hanafiyah, Syafiiyah, dan Imam Ahmad.

Adapun dalil yang menjadi pegangan para ulama tersebut adalah, Imam Ibnu Utsaimin yang mengatakan, ”Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah. Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan, maka dia mendapatkan dua pahala: (1) Pahala puasa arafah, atau pahala puasa Asyura, dan (2) Pahala puasa qadha. Ini untuk puasa sunah mutlak, yang tidak ada hubungannya dengan ramadhan.” (Fatawa as-Shiyam, 438).

Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Dzulhijjah cukup membaca satu niat, yaitu niat puasa qadha Ramadan.

Niat puasa qadha Ramadan

صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Bacaan niat harus dibaca sebelum fajar, sebagaiamana Puasa Ramadan.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Ustadz Abdul Somad menerangkan keutamaan Puasa Dzulhijjah seperti yang tertulis dalam hadist adalah cinta dari Allah SWT.

“Artinya, jika kita rajin beramal saleh selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah, maka Allah akan lebih mencintai kita,” jelasnya.

Sementara apabila mengerjakan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah maka akan mendapat ampunan dosa yang lalu dan yang akan datang.

"... Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah Beliau berkata dapat menghapus dosa-dosa di tahun lalu dan tahun yang akan datang," (HR Muslim, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Daud, dan Ahmad).

Namun apabila ingin mengerjakan Puasa Sunnah saja, maka dapat membaca niat puasa berikut:

Niat Puasa Dzulhijjah

نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan dzulhijjah karena Allah ta'ala.

Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”  

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala. 

Adapun keutamaan Puasa Arafah adalah ampunan dosa tahun lalu dan yang akan datang.

“Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved