Surya Militer
Pimpinan KKB Raja Laut Malaka Disergap Pasukan Marinir Malam-malam dalam Latihan di Dabo Singkep
Seorang pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB berhasil disergap pasukan marinir saat malam hari dalam latihan di Dabo Singkep.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Seorang pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB berhasil disergap pasukan marinir saat malam hari.
Kelompok separatis yang menamakan diri mereka Raja Laut Malaka itu berhasil dilumpuhkan setelah beberapa menit baku tembak.
Itulah skenario latihan yang baru saja dijalani pasukan marinir di Kota Dabo Singkep.
Dilansir Surya Militer dari instagram @marinir_tni_al, kronologinya berawal saat Malam yang sunyi dan mencekam di Kota Dabo Singkep pada Jumat, 1 Juli 2022.
Tiba-tiba pecah dengan suara tembakan dari senapan anggota Dentrol Raid yang melaksanakan serbuan kilat untuk melumpuhkan personel musuh serta menangkap tokoh pimpinan Separatis Raja Laut Malaka.
Pelaksanaan raid tersebut dilaksanakan dalam waktu singkat, dan berhasil menangkap tokoh pimpinan pasukan separatis yang banyak meresahkan masyarakat selama ini.
Baca juga: KKB Kocar-kacir Diserbu Pasukan Kopasgat Saat Pagi Buta dalam Latihan, Pakai Taktik Anti Gerilya
Selanjutnya tokoh tersebut diserahkan kepada anggota POMAL Lanal Dabo Singkep dan didalami keterlibatannya dalam kegiatan penyusupan anggota militer asing serta senjata ke wilayah Kabupaten Lingga.
Situasi di atas merupakan skenario pelaksanaan latihan patroli raid yang merupakan rangkaian kegiatan Uji Fungsi 1 Puslatpurmar 9 Dabo Singkep.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan seluruh peserta memahami mekanisme penyelenggaraan latihan dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
Melalui Uji Fungsi 1 ini, juga untuk mengetahui hasil pembinaan selama kurun waktu 6 bulan di tahun 2022.
Setiap Pelatih Marinir harus manguasai mekanisme penyelenggaraan latihan, sehingga mampu menjadi pelatih dalam setiap kegiatan latihan yang diselenggarakan oleh jajaran satuan tempur Korps Marinir.
Kegiatan Uji Fungsi I sekaligus menutup rangkaian latihan TW II di tahun 2022, yang selanjutnya seluruh jajaran harus siap menghadapi rangkaian kegiatan latihan di TW III.
Dan juga kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan perintah harian KASAL Laksamana TNI Yudo Margono untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman.
Sebelumnya, pasukan Marinir memang kerap melakukan latihan-latihan penumpasan KKB.
Dalam skenario latihan biasanya para anggota KKB telah menguasai suatu wilayah hingga menyandera masyarakat.
Pasukan marinir pun melakukan serangan kilat secara senyap sehingga membuat KKB kocar-kacir.
Bahkan, ada juga momen latihan saat pasukan marinir mengerahkan tim sniper hingga tank untuk menggempur KKB.
Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut sederet latihan pasukan marinir menumpas KKB.
1. Digempur sniper hingga tank
Sebanyak 800 prajurit Korps Marinir TNI AL menggempur sarang-sarang KKB di Sidoarjo, Jawa Timur.
Tak hanya itu, Marinir juga mengerahkan tim penembak jitu atau sniper hingga tank untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dilengkapi dengan alutsista canggih, persenjataan lengkap dan strategi jitu, pasukan marinir mudah melibas KKB dan menghancurkannya.
Itulah skenario latihan yang digelar oleh Pasmar 2 Korps Marinir TNI AL di kota Sidoarjo pada bulan November 2021 lalu.
Melansir dari tayangan Kompas TV, ratusan personil TNI AL dikerahkan dalam simulasi perang dengan kelompok separatis ini.
Latihan perang ini diawali dengan operasi penyusupan ke wilayah yang telah dikuasai oleh kelompok separatis.
Kemudian Marinir TNI AL melumpuhkan komunikasi musuh dan menempatkan 1 tim sniper untuk menumpas satu persatu anggota separatis.
Setelah kondisi terkendali, anggota TNI AL kemudian melakukan fastrope untuk menguasai gedung yang digunakan untuk menyandera warga.
Manuver penjinakan bom dan pembebasan sandera pun menjadi bagian akhir dari latihan perang melawan kelompok separatis ini.
Latihan perang ini juga ditinjau langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya Ahmadi Heri Purnomo.
Menurut Wakasal, latihan perang ini merupakan bagian dari kesiapan TNI AL dalam menghadapi segala bentuk teror yang mengancam kedaulatan NKRI.
Dalam latihan perang ini, TNI AL menerjunkan lebih dari 800 personil yang dilengkapi dengan 3 tank amfibi.
Meski melibatkan banyak orang, namun kegiatan tersebut, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
2. Diserbu secara senyap
Serangan senyap pasukan korps Marinir TNI AL benar-benar membuat para anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kebobolan.
KKB tak mampu membendung bahkan mendeteksi pasukan marinir yang tiba-tiba sudah menyusup masuk ke wilayahnya.
Para kelompok separatis yang telah menguasai Malang Selatan itu pun akhirnya bisa ditumpas habis.
Itulah skenario Latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk di Malang, Jawa Timur, pada awal Desember 2021 lalu.
Melansir dari laman kominfo.jatimprov.go.id, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono meninjau Korps Marinir TNI AL Latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk di daerah latihan pantai Baruna PLP Purboyo, Komando Latih Korps Marinir Donomulyo, Malang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
Latihan Taktik Kondisi Tertentu problem Operasi Daerah Hutan Berpenduduk ini, disaksikan melalui Live Streaming oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono di dampingi Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama TNI AL wilayah timur dan pejabat terkait lainnya.
Menurut Dankormar, Latihan yang dilaksanakan oleh Prajurit Pasmar 2 Korps Marinir tersebut, menggelar materi latihan berupa patroli tempur, sniper, penyebrangan bahaya segaris, terjun tempur, long range navigation, serbuan perahu karet, stabo dan sebagainya.
Dalam latihan ini lanjutnya, diskenariokan bahwa Malang Selatan telah dikuasai separatis bersenjata.
Mereka aktif melaksanakan aksi teror dan kekerasan terhadap warga setempat.
Puncaknya melakukan penculikan dan penyanderaan guna menekan pemerintah agar memenuhi tuntutan mereka.
Menyikapi hal tersebut, Presiden Republik Indonesia selaku pimpinan tertinggi angkatan bersenjata memberlakukan darurat militer di Malang.
Panglima TNI atas persetujuan Presiden memerintahkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II sebagai Pangkoops TNI wilayah Jawa Timur, memberlakukan Rencana Operasi (RO) menjadi Perintah Operasi (PO) sesuai Retinkon Kogabwilhan II.
Setelah menerima perintah dari Komandan Brigade Infanteri 2 Marinir, Batalyon Infanteri 5 Marinir di bawah pimpinan Letkol Marinir Harmoko melaksanakan operasi penumpasan gerakan separatis di Malang Selatan.
Latihan di awali dengan penyusupan ke daerah musuh dengan terjun tempur oleh Prajurit pasukan khusus dari Batalyon Intai Ampibi 2 Marinir pada dini hari pukul 03.00 WIB.
Setelah mendapatkan informasi dari Taifib, pasukan Infanteri melaksanakan patroli tempur dilanjutkan dengan menembak sniper, dan serangan perkubuan.
Sementara itu pasukan Taifib melaksanakan long ring navigation dilanjutkan dengan serbuan perahu karet untuk membebaskan tokoh masyarakat yang di sandera oleh separatis bersenjata, yang selanjutnya diamankan dengan teknik stabo.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id