Berita Kota Mojokerto
Undang Epidemiolog Veteriner dari Aussie, Pemkot Mojokerto Beber Cara Hadapi PMK Jelang Idul Adha
pihaknya menekankan agar sebisa mungkin menghindari penyembelihan hewan yang telah terjangkit PMK
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA MOJOKERTO - Munculnya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) terutama pada ternak sapi, menjadi keprihatinan bersama karena terjadi menjelang peringatan Hari Raya Kurban atau Idhul Adha 1433 Hijriyah.
Untuk itulah, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) melakukan sosialisasi ke masyarakat dalam menghadapi wabah PMK.
Plt DKPP Kota Mojokerto, Agus Triyatno mengatakan, sosialisasi antisipasi wabah PMK tersebut melibatkan Camat, Lurah, takmir masjid hingga petugas Prameswari se-Kota Mojokerto. “Kami memang telah menyebarkan arahan ke berbagai pihak perihal berkurban aman di saat wabah PMK," jelas Agus, Jumat (1/7/2022).
Agus menyebut kegiatan ini menghadirkan pakar epidemiologi veteriner dan kesehatan masyarakat veteriner, drh Widi Nugroho, Ph.D dari The University of Adelaide, Australia, guna mengedukasi masyarakat terkait cara berkurban aman saat wabah penyakit PMK di Mojokerto.
Dalam forum itu dibeberkan terkait ciri-ciri hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat. Perlu diketahui bahwa penyakit PMK adalah wabah yang tidak perlu ditakuti.
Di sisi lain, pemda juga memberikan pelatihan dan sertifikasi Juleha (Juru sembelih halal) yang tujuannya agar pengurus masjid tidak menggunakan jasa penyembelih dari rumah potong hewan (RPH).
“Berkurban di tengah wabah PMK ini tetap aman tidak perlu panik, apabila ada hewan yang terinfeksi dagingnya tetap bisa dikonsumsi,” ungkapnya.
Widi menjelaskan, pihaknya menekankan agar sebisa mungkin menghindari penyembelihan hewan yang telah terjangkit PMK untuk mencegah penularan. Dosen Universitas Brawijaya ini juga mengungkapkan langkah-langkah untuk mencegah agar hewan ternak terinfeksi virus PMK.
“Salah satu kuncinya adalah menjauhkan hewan kurban dari sumber penularan virus PMK, yaitu bisa dari manusia, hewan lain yang sudah terinfeksi, limbah kandang hewan terinfeksi, udara, pakan, minum, dan jarum suntik,” bebernya. *****
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
sosialiasi hadapi PMK di Kota Mojokerto
pakar veteriner dari Australia
potong kurban aman saat PMK
Terlempar Keluar dari Pintu Belakang, Kondektur Bus Tewas di Terminal Kertajaya Mojokerto |
![]() |
---|
Pasar Sekar Putih Menjadi Sentra Transaksi Hewa, Wali Kota Mojokerto Siap Fungsikan Awal 2023 |
![]() |
---|
3 Tahun Berjalan, Inkubasi Wirausaha Sukses Turunkan Pengangguran di Kota Mojokerto |
![]() |
---|
Digulirkan di Kota Mojokerto, Pasar Rakyat Simpedes Ke-10 Diramaikan Dewi Persik |
![]() |
---|
Realisasikan Kota Wisata Mojokerto, Ning Ita Gelontor Anggaran Perawatan 13 Cagar Budaya |
![]() |
---|