SEUSAI Kunjungan Jokowi, 144 Tentara Ukraina Dipulangkan dari Tahanan Rusia, Misi Damai Berhasil?
Sebanyak 144 tentara Ukraina dipulangkan dari tahanan Rusia. Apakah ini imbas kedatangan Presiden Jokowi?
SURYA.co.id - Seusai bertemu Presiden Jokowi, Presiden Ukraina Volodymyr zelensky mengatakan 144 tentara Ukraina dipulangkan dari tahanan Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan, Rabu (29/6/2022).
Jumlah tentara Ukraina dipulangkan dari Rusia ini terbesar sejak dimulainya perang antara kedua negara terjadi.
Jumlah tentara Ukraina dipulangkan dari tahanan Rusia itu terdiri dari 59 pejuang garda nasional, 38 pejuang angkatan laut, 28 pejuang angkatan bersenjata, 17 penjaga perbatasan dan 1 polisi.
Sekitar 95 tentara yang terlibat dalam mempertahankan pabrik baja Azovstal di kota Mariupol.
“Kami telah memulangkan 144 tentara Ukraina sebagai tawanan perang dari tahanan Rusia,” kata Zelensky sebagaimana dilansir dari Associated Press, Kamis (30/6).
Baca juga: 5 Poin Penting Disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Rusia, Ini Respons Putin
Apakah pemulangan tentara Ukraina dari tahanan Rusia ini dampak misi perdamaian yang diusung Presiden Jokowi?
Belum ada pernyataan resmi yang menguatkan hal itu.
Namun, dalam kunjungannya ke kedua negara perang itu, Jokowi terus menyampaikan tentang pentingnya perdamaian dunia.
Jokowi menekankan pentingnya ruang dialog bagi kedua negara.
Bahkan, dia siap menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin negara tersebut.
Presiden Jokowi menyampaikan 5 poin itu dalam keterangan pers bersama Presiden Vladimir Putin usai pertemuan keduanya di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).
"Saya sampaikan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," tegas Jokowi sebagaimana dilansir dari tayangan siaran langsung KompasTV, Kamis malam.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama.
"Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai. Terima kasih Presiden Putin, terima kasih," tambahnya.