AKHIRNYA Polisi Pemilik Senpi yang Tewaskan Putra Buya Arrazy Terbebas Jeratan Hukum, Ini Sebabnya
Polisi pemilik senpi yang tewaskan putra Buya Arrazy terbebas jeratan hukum. Ini penyebabnya!
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S-1 di dua tempat berbeda, yakni Ilmu Hadis di Darus-Sunnah International Institute for Hadith Science lulus tahun 2008 dan Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah lulus tahun 2009.
Ia juga mengikuti pendidikan non-formal di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulūm al-Islāmīyah yang diadakan oleh Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor dari tahun 2006 sampai 2008.
Pada 2009, setelah tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011.
Pada 2012, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus tahun 2017.
Dai bergelar doktor ilmu akidah ini pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Ia juga merupakan Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.
Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).
Berikut sejumlah karya tulis yang dihasilkan:
- Kritik Para Ulama Terhadap Konsep Teologi Ibn 'Arabî (2009)
- Teologi Ulama Tasawuf di Nusantara Abad ke-17 sampai ke-19 (2011)
- Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi (2017)
- Akidah Salaf Imam Al-Ṭaḥāwī (2020) (sumber: wikipedia/surya)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Tewasnya Putra Buya Arrazy di Tuban, Masih Usia 3 Tahun, Mainkan Senjata Milik Pengawal Sebelum tertembak"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/buya-arrazy-berduka-setelah-putranya-meninggal-dunia-tertembak-senjata-api-di-tuban.jpg)