Idul Adha 2022
Jumlah Puasa Sunnah saat Idul Adha Menurut Ustaz Abdul Somad, Afdol Dilakukan pada 1-9 Dzulhijjah
Ustaz Abdul Somad menjelaskan jumlah puasa sunnah selama bulan Dzulhijjah atau jelang Idul Adha 2022.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Menjelang Idul Adha 2022, umat muslim biasanya menjalankan ibadah puasa sunnah selama bulan Dzulhijjah.
Seperti yang diketahui, umat muslim biasa menjalankan ibadah puasa sunnah selama bulan Dzulhijjah.
Melansir Serambi Indonesia, selain Puasa Arafah, masih ada ibadah puasa lain yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Berjamaah atau Sendirian
Misalnya seperti puasa Tarwiyah yang juga banyak dikerjakan oleh umat muslim menjelang perayaaan Hari raya Idul Adha.
Namun, apakah hanya pada dua hari itu saja yang disunnahkan untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah?
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam sebuah video tanya jawab singkat di YouTube sudah pernah memberikan penjelasannya soal puasa sunnah bulan Dzulhijjah.
Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik unggahan Youtube Fodamara TV, Dai yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, dalam Islam, ada 4 bulan haram atau mulia.
Di bulan-bulan haram itu, umat ada muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa.
Seperti disampaikan UAS dalam video tersebut, sesuai dengan QS. At-Taubah ayat 36, ada 4 bulan haram dalam Islam.
Keempat bulan yang dimaksud itu adalah Dzulqaedah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab.
Dalam keempat bulan ini, kata UAS, ada sebuah dalil yang menyerukan untuk melaksanakan puasa di bulan-bulan haram tersebut.
Akan tetapi, dalil yang dimaksud itu merupakan dalil umum.
“Waminal hurumi fashaum, berpuasalah engkau di bulan-bulan haram,” ujar UAS.
Berdasarkan dalil tersebut, lanjutnya, jika ada yang ingin mengerjakan puasa penuh di bulan Dzulhijjah dibolehkan.
Kecuali 4 hari yang diharamkan dalam bulan ini, yakni hari nahar (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
“30 kurang 4, berarti 26. Boleh dia puasa 26 hari, boleh," kata UAS.
Lalu, dari seluruh hari yang dibolehkan pada bulan Dzulhijjah, manakah hari yang paling afdhal untuk berpuasa?
Dikatakan UAS, dari sebanyak 26 hari yang tidak diharamkan puasa di bulan Dzulhijjah, paling afdhal dilaksanakan pada awal bulan yaitu tanggal 1-9 Dzulhijjah.
"Diantara 26 itu yang paling afdhal yang mana ? 1 sampai 9,” tuturnya.
Namun di antara 9 hari tersebut, ada 1 hari yang terlebih afdhal di antara yang lainnya.
Yakni berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut dengan puasa Arafah.
UAS kemudian menambahkan keutamaan dari puasa Arafah berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim RA Nomor 1162.
Yaitu diampunkan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2022
Puasa Arafah dikerjakan 1 hari sebelum peringatan Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah.
Atau dengan kata lain, Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah.
Dengan demikian, Puasa Arafah 2022 atau pada tahun ini dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 Masehi.
Untuk jadwal tepatnya, umat muslim dapat merujuk kepada keputusan mengenai kapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 2022 yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag, maupun ketetapan dari ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Apabila merujuk pada maklumat PP Muhammadiyah, maka puasa Arafah akan ditunaikan pada 8 Juli 2022.
Hingga saat ini, baru PP Muhammadiyah yang telah menentukan jatuhnya 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Adha 2022.
Menurut PP Muhammadiyah, 10 Dzulhijjah 1443 H atau Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2021.
Hal tersebut sesuai dengan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah 1443 Hijriah.
Sementara itu, apabila merujuk pada keputusan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU), maka terkait jadwal puasa Arafah 2022 masih harus menunggu keputusan sidang isbat dan hasil rukyatul hilal.
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id