Berita Surabaya
DSDABM Surabaya Menargetkan Percepatan Penyelesaian Genangan Air di Kota Pahlawan Maksimal 20 Menit
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menargetkan percepatan penyelesaian genangan air
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menargetkan percepatan penyelesaian genangan air. Paling lama, genangan air harus bisa diselesaikan maksimal selama 20 menit.
Hal ini masuk dalam Indeks Kinerja Operasional (IKO) yang menjadi kontrak kinerja dinas tersebut dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Dalam kontrak kinerja ini, indikator penanganan penangan pada saat musim hujan didasarkan pada waktu surut yang harus rata-rata harus kurang dari 20 menit, setelah hujan berhenti.
Selain soal lama surut genangan, tinggi genangan ditargetkan juga maksimal kurang dari 30 cm dengan luasan genangan harus kurang dari 450 hektare.
”Target tersebut masuk dalam kontrak kinerja kami,” kata Kepala DSDABM Kota Surabaya, Lilik Arijanto, Kamis (16/6/2022).
Selain itu, dalam kontrak tersebut juga mewajibkan saluran berfungsi optimal (minimal 95 persen) dengan saluran harus terbebas dari sedimentasi lewat pengerukan sebanyak 4290 DT (ritase).
Selain normalisasi, pihaknya juga menargetkan dapat membangun saluran baru. Tahun ini, targetnya ada 303 saluran baru. Selain itu, jumlah koneksi saluran harus mencapai 24 lokasi pertahun.
”Setiap bulan harus tercapai itu minimal 4290 desiton/ritase. Setahun, targetnya 52 ribu desiton,” kata Lilik.
Terkait fasilitas jalan dan jembatan, 95 persen dari total di Surabaya harus berfungsi optimal.
Indikatornya, jalan dan jembatan tidak berlubang dan layak dilalui. Untuk saat ini, jalan yang dikelola oleh DSDABM sebanyak 1731 ruas, sedangkan untuk jembatan mencapai 390 buah.
“Target kami, sebulan harus melakukan perbaikan atau penanganan optimal dengan jumlah 200 lokasi perbulan,” ujar Lilik.
Waktu Penerbitan Persetujuan Teknis Drainase yang diterbitkan harus kurang dari 2 hari. Waktu tanggap itu, dihitung mulai sejak diterimanya permohonan baru atau diterimanya SKRK melalui SSW sampai dengan ditandatanganinya Rekomendasi Arahan Sistem Drainase setiap permohonan.
Kemudian, Sertifikasi Aset Tanah Dibawah Jalan sebanyak 1500 bidang.
“Ini adalah proses pensertifikatan aset yang tercantum dalam SIMBADA sampai dengan berkas diterima kantor pertanahan,” jelasnya.
Lilik menyampaikan, seluruh IKO tersebut telah ditandatangani oleh Wali Kota Eri Cahyadi. Bila seluruh target itu tidak tercapai, maka konsekuensinya ia bersama jajarannya akan mundur dari jabatannya.
”Apabila kami memberikan laporan yang tidak sesuai, ini membahayakan, Sehingga, laporan kinerja kami tidak hanya di atas kertas, tapi juga teruji di lapangan,” urainya.
”Misalnya, konektivitas jalan. Saya bilang bikin konektivitas di 3 lokasi, tapi ternyata di lapangan belum terhubung. Kami tak akan seperti itu,” imbuh Lilik.
Dalam kurun waktu lima bulan, DSDABM telah banyak menerima banyak pengaduan dari masyarakat. Mulai dari soal jalan berlubang hingga genangan air pasca hujan.
”Ada berbagai laporan yang masuk mulai surat pengaduan, hingga dari media. Laporan seperti itu paling lambat harus kami tangani 1×24 jam,” tandasnya.
banjir di Surabaya
DSDABM Surabaya
genangan air di Surabaya
Lilik Arijanto
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Menelusuri Jejak Sejarah Kantor Bank Central Zaman Belanda di De Javasche Bank Surabaya |
![]() |
---|
BPK Jatim Segera Lansir Hasil Audit Anggaran Seluruh Pemkab dan Pemkot se-Jatim |
![]() |
---|
Blibli Gelar Groundbreaking Gudang Baru di Bekasi dengan Konsep Green Building |
![]() |
---|
NTT dan NTB Jadi Destinasi Pertama Rumah Sakit Terapung Unair, Berlayar Bersama 17 Tenaga Medis |
![]() |
---|
L’viors Beauty Clinic Dukung Penyelenggaraan Miss Universe Jawa Timur 2023 |
![]() |
---|