Cerita Pilu Ganda Putri Ukraina, Ikut Indonesia Open di Tengah Perang, Rindu Rumah Tapi Takut Pulang

SURYA.co.id I Pasangan ganda putri Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka menjadi perhatiann dalam Indonesia Open 2022. Ini lantaran, pasangan ini merupakan wakil Ukraina, negara yang kini sedang berperang melawan invasi Rusia.

Perang sudah berlangsung sejak Februari 2022 lalu dan hingga kini belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Pasangan Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka di laga perdana babak 32 besar, Selasa (14/6/2022) menghadapi wakil Belanda, Debora Jille/Cheryl Seinen.

Hasilnya, Mariia/Yelyzaveta langsung tersingkir setelah takluk dua set langsung, 21-16 dan 21-10.

Berbeda dengan umumnya pemain yang memilih langsung pulang setelah tersingkir, Mariia/Yelyzaveta memilih tetap bertahan di Jakarta. Kalaupun harus meninggalkan Jakarta, ia tetap tidak akan balik ke negerinya.

Menghindari kematian akibat bom atau peluru dari peperangan menjadi alasan utama, mengapa keduanya tidak pulang kampung.

Bahkan gara-gara perang itu, keduanya telah meninggalkan Ukraina dan tidak tahu kapan akan kembali ke kampung halaman, yang kini menjadi medan pertempuran itu.
'

Hidup pindah-pindah

Sejak Maret lalu, Mariia/Yelyzaveta sudah meninggalkan Ukraina, dan mulai tinggal secara tidak menetap di beberapa negara.

Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022: Marcus/Kevin Menang Derbi Merah Putih, Melaju ke 16 Besar

Invasi, itulah satu-satunya alasan yang memaksa keduanya untuk tinggal secara nomaden di negara-negara tetangga Ukarina, seperti Polandia dan Perancis.

"Sejak Maret, kami berpindah-pindah di negara Eropa lain seperti Polandia dan Perancis, lalu kami berkompetisi di Thailand. Kami berlatih di Thailand dan kemudian ikut kompetisi di negara-negara Asia," ujar Yelyzaveta.

Mariia/Yelyzaveta tinggal di Kharkiv, satu diantara kota besar di Ukraina yang hanya berjarak 50 kilometer dari perbatasan dengan Rusia.

"Ya kami terpaksa meninggalkan ukraina sejak Maret. Kami tinggal di Kharkiv yang dekat dengan Rusia. Kota kami masih dibom sampai saat ini jadinya tidak mungkin tinggal di sana," ungkap Yelyzaveta.

Baca juga: Pemain Malaysia Sampai Menangis, Merasa Bisa Buktikan Keracunan Makanan

Yelyzaveta juga menceritakan, semua fasilitas olahraga termasuk tempat mereka berlatih bulutangkis pun hancur.