Jadwal Puasa Sunnah Juni 2022 Dilengkapi Manfaatnya
Berikut jadwal Puasa Sunnah Juni 2022 atau Puasa Sunnah Bulan Dzulqa'dan 1443 Hijriyah.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut jadwal Puasa Sunnah Juni 2022 atau Puasa Sunnah Bulan Dzulqa'dan 1443 Hijriyah.
Puasa Sunnah merupakan puasa Rasulullah SAW selain di Bulan Ramadan.
Seperti halnya Puasa Ramadan, Puasa Sunnah memiliki banyak keutamaan tergantung dari waktu melaksanakannya.
Selain mendapatkan manfaat kesehatan, melaksanakan Puasa Sunnah menjadi amalan untuk bertakwa kepada Allah SWT, serta banyak keutamaan lainnya.
Apa saja Puasa Sunnah yang dilaksakan di Bulan Juni 2022?
Terdapat dua Puasa Sunnah, yaitu Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Senin Kamis adalah Puasa Sunnah di hari Senin dan Kamis setiap Minggu.
Sementara Puasa Ayyamul Bidh adalah Puasa Sunnah tiga hari berurutan tanggal 13, 14, 15 Bulan Dzulqa'dah.
Simak kalender Puasa Sunnah Juni 2022 selengkapnya:

Jadwal Puasa Senin Kamis
Kamis (2 Juni 2022 M/2 Dzulqa'dah 1443 H)
Senin (6 Juni 2022 M/6 Dzulqa'dah 1443 H)
Kamis (9 Juni 2022 M/9 Dzulqa'dah 1443 H)
Senin (13 Juni 2022 M/13 Dzulqa'dah 1443 H)
Kamis (16 Juni 2022 M/16 Dzulqa'dah 1443 H)
Senin (20 Juni 2022 M/20 Dzulqa'dah 1443 H)
Kamis (23 Juni 2022 M/23 Dzulqa'dah 1443 H)
Senin (27 Juni 2022 M/27 Dzulqa'dah 1443 H)
Kamis (30 Juni 2022 M/30 Dzulqa'dah 1443 H)
Puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulqa'dah 1443 H
Hari Pertama Senin, 13 Juni 2022 M/13 Dzulqa'dah 1443 H
Hari Kedua Selasa, 14 Juni 2022 M/14 Dzulqa'dah 1443 H
Hari Ketiga Rabu, 15 Juni 2022 M/15 Dzulqa'dah 1443 H
Selanjutnya bacaan niat dan keutamaan Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh.
Niat dan Keutamaan Puasa Senin Kamis
- Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
- Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Keutamaan puasa senin kamis dijelaskan dalam hadist:
1. Hari Lahir Nabi
Abu Qatadah ra menceritakan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Jawab Beliau:
"Hari itu saya dilahirkan, hari itu saya diutus, dan di hari itu Al Quran diturunkan kepadaku." (HR Muslim).
2. Amal diperlihatkan di hadapan Allah SWT
Salah satu keutamaan puasa adalah, mencontoh Nabi Muahmmad, Rasulullah selalu melaksanakan puasa hari Senin dan Kamis, karena di hari itu catatan amal diperlihatkan di Hadapan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.
3. Dibukanya Pintu Surga
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai." (HR Al Khatib, Muslim, Abu Daud, Nasa'i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).
Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala.”
Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui tayangan Youtube Ilmu Berguna, menjelaskan bahwa Ayyamul Bidh berasal dari kata "Ayyam" artinya hari dan "Bidh" artinya putih.
"Kenapa disebut hari putih, karena saat itu bulan sedang terang benderang menyinari bumi yang hitam, seolah-olah dia menjadi putih karena putihnya cahaya terang benderang," terang Ustadz Abdul Somad.
"Maka begitu juga kita manusia yang banyak khilaf, salah, dosa, hitam dengan maksiat ini, ingin putih seputih cahaya, maka berpuasalah pada hari ke-13, 14, 15," jelas UAS.
Sementara keutamaan puasa ayyamul bidh, dikelaskan dalam hadist sahih:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).