Berita Surabaya

Kurikulum Merdeka Belajar Beri Manfaat bagi Siswa dan Guru di ECS Surabaya

Kegiatan intrakurikuler biasa ditunjukkan dalam kegiatan belajar-mengajar para siswa dan guru di kelas atau "Learn-to-Learn".

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa ECS
Suasana Kegiatan Student Creative Exhibition - Talent to Share di Elyon Christian School, Darmo Permai 2 Nomor 2A Surabaya, Jumat (10/6/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim pada tanggal 11 Februari lalu telah meluncurkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum tersebut telah memberikan keleluasaan dan kebebasan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka sukai dan minati di dua tahun terakhir mereka saat SMA.

Sony Kurniawan selaku GAC Director of Studies Elyon Christian School (ECS) mengatakan Kurikulum Merdeka yang lebih sederhana telah memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat hingga cara belajar yang lebih interaktif.

"Kami hadir dengan program yang dapat mendukung bakat dan kemampuan siswa dari jenjang SMP hingga SMA melalui program intrakurikuler bernama Container," kata Sony kepada SURYA.co.id, Sabtu (11/6/2022).

Setelah diterapkannya Merdeka Belajar pada 19 Agustus 2021 lalu, ada 14 jenis intrakurikuler yang dapat dipilih siswa ECS diantaranya graphic design, music, graphic design, public speaking, languages, recycling, programming, makeup artist, charity, arts hingga photography & filmography.

Tak hanya bagi siswa, kegiatan intrakurikuler ini juga memberikan kesempatan bagi para guru yang menjadi pelatih atau pengajar pada tiap kegiatan untuk menunjukkan kebolehan dan kemampuan mereka di bidang terkait.

"Para guru yang dilibatkan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melatih para siswa mengembangkan talenta mereka," terangnya.

Kegiatan intrakurikuler biasa ditunjukkan dalam kegiatan belajar-mengajar para siswa dan guru di kelas atau "Learn-to-Learn".

"Salah satu caranya adalah dengan menggunakan hasil foto karya seorang siswa yang mengikuti intrakurikuler fotografi pada saat proses belajar atau saat siswa mempresentasikan hasil belajar mereka," ungkapnya.

Salah satu bukti keberhasilan penerapan intrakurikuler di Elyon Christian School ialah diangkatnya Sebastyan Kurniawan sebagai seorang young coach pada container fotografi.

Kemampuannya dalam mengolah apa yang dilihatnya menjadi sebuah karya dalam bentuk foto juga ia kembangkan melalui kegiatan intrakurikuler di sekolah.

"Ini bermula saat saya Kelas 2 SMP dapat undangan untuk menjadi member klub jurnalistik dan mendapatkan pelatihan secara langsung dari pelatih klub," ungkapnya.

Selama hampir 2 tahun setelahnya, dia membagikan ilmu yang didapatnya kepada teman-teman dan akhirnya bersama dengan seorang guru berinisiatif untuk mendirikan klub Fotografi dan Sinematografi, hingga akhirnya ia dinobatkan menjadi Young Coach.

"Bagi saya kegiatan intrakurikuler ini mambantu saya dalam mengembangkan skill karena saya mendapat bimbingan dan pengetahuan lebih tentang fotografi," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved