Berita Kediri

TPA Klotok Tampung 140 Ton Sampah Tiap Hari, PKK Kota Kediri Ajak Warga Ubah Gaya Hidup

Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Klotok Kota Kediri menerima setidaknya 140 ton sampah organik maupun unorganik setiap hari.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: irwan sy
didik mashudi/surya.co.id
Tumpukan sampah yang menggunung di TPA Klotok, Kota Kediri, Rabu (8/6/2022). 

Berita Kediri

SURYA.co.id | KEDIRI - Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Klotok Kota Kediri menerima setidaknya 140 ton sampah organik maupun unorganik setiap hari.

Jumlah sampah ini bisa semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga mau tidak mau harus beradaptasi dengan mengubah gaya hidup untuk meminimalisir sampah.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, menuturkan untuk meminimalisir sampah tidak mudah dan membutuhkan usaha yang cukup besar.

"Untuk mengawalinya memang sulit, tapi jika kita berhasil melakukannya akan ada kepuasan tersendiri pada diri kita. Hal itu akan menjadi kebiasaan dan bisa ditularkan pada lingkungan sekitar," ujarnya.

Besarnya pasokan sampah ke TPA yang mencapai 140 ton per hari menjadi inspirasi bagi Tim Penggerak PKK Kota Kediri untuk mengangkat tema "Kota Sehat Tanpa Sampah'.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah timbunan sampah tahun ini mencapai 67,8 juta ton.

Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya jika pola pikir masyarakat masih bertumpu pada kumpul, angkut dan buang.

Masyarakat, khusus ibu-ibu untuk paham dan mengerti cara meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Untuk dapat meminimalisir sampah dimulai dari lingkup terkecil, yaitu rumah sendiri.

Dengan meminimalisir sampah yang dihasilkan di rumah masing-masing merupakan langkah awal mengurangi tumpukan sampah dan memperluas target minim sampah ke lingkup yang lebih besar, seperti RT, kelurahan hingga kota.

"Langkah kecil yang kita lakukan dalam meminimalisir sampah akan memiliki dampak yang cukup besar nantinya," pungkasnya.

Dikatakan, perubahan memang harus datang dari diri sendiri, dengan keiinginan sendiri, tidak bisa hanya dorongan dari orang lain saja, tapi kita tidak memiliki kemauan.

Sementara cara mengurangi sampah dengan strategi 3 pintu.

Pertama, pintu depan yakni perencanaan sebelum memproduksi atau mengonsumsi.

Kedua, pintu tengah yakni saat memproduksi atau mengonsumsi.

Terakhir, pintu belakang, yakni pasca produksi atau konsumsi dengan menangani sisa produksi dan konsumsi.

Sisa konsumsi dan produksi dapat dipilah untuk meminalisir sampah.

"Kita juga bisa menimbang sampah yang kita hasilkan setiap harinya. Ini untuk memotivasi kita dalam meminimalisir sampah," terangnya.

Diharap ibu-ibu di Kota Kediri dapat meminimalis sampah dengan bijak.

Dimulai dari saat berbelanja dan hal-hal kecil lainnya.

"Saat berbelanja biasakan untuk membawa wadah sendiri, hindari penggunaan plastik. Manfaatkan wadah-wadah yang kita miliki di rumah dan lakukan secara rutin seriap hari," ujarnya.

Langkah kecil itu akan mampu meminimalisir sampah hingga 90 persen.

"Bumi kita tidak akan bisa mentoleransi sikap kita yang menumpuk sampah. Cepat atau lambat bumi tidak akan mampu menampung sampah kita. Saat ini baik-baik saja, tapi sebenarnya kita telah mencuri hak anak cucu kita. Yuk mulai meminimalisir sampah sekarang juga," ajaknya.

Selain Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri, juga menghadirkan narasumber Wilma Chrysanti dan Adi wibowo, penggagas Kota Minim Sampah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved