Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

FAKTA Baru Kasus Subang Usai Yoris-Yosef Pecah Kongsi Polisi Datangi TKP Lagi dan Ada Mobil Hilang

Terungkap 3 fakta baru kasus Subang yang sudah berjalan 10 bulan tanpa kejelasan tentang pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas TV
FAKTA Baru Kasus Subang, Usai Yoris-Yosef Pecah Kongsi Polisi Datangi TKP Lagi dan Ada Mobil Hilang 

SURYA.co.id - Terungkap 3 fakta baru kasus Subang yang sudah berjalan 10 bulan tanpa kejelasan tentang pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ketiga fakta itu adalah ada dugaan hubungan antara keluarga inti korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yakni Yoris Raja Amanullah dan Yosef Hidayah renggang.

Hal itu terungkap dari keduanya sudah pecah kongsi dan tidak dalam satu kuasa hukum lagi.

Yoris memilih sendirian dalam menghadapi kasus yang membunuh ibu dan adiknya tersebut.

Dua fakta lainnya, aparat kepolisian mendadak mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.

Sementara, terungkap pula mobil sedan yang sebelumnya terparkir di parkiran rumah korban, kini sudah tidak ada lagi.

Padahal, pada saat puasa Ramadhan kemarin, mobil itu masih terparkir di sana.

Belum diketahui, siapa yang membawa mobil tersebut. Apakah pihak keluarga atau kepolisian untuk kepentingan penyidikan. 

Jasad Tuti dan Amel ditemukan pada Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 07.30 WIB.

Berikut fakta-fakta baru yang terungkap baru-baru ini.

1. Yoris dan Yosef pecah kongsi lagi

Yoris dan Yosef pecah kongsi.

Yoris memilih memutuskan keluar dari kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat. 

Sebelum pecah kongsi dengan Yosef, Yoris pecah kongsi dengan sepupunya, Muhammad Ramdanu alias Danu.

Keputusan Yoris keluar dari penasehat hukum (PH) Rohman Hidayat diakui dalam video yang diunggah channel youtube Heri Susanto. 

Dia mengaku mencabut kuasa Rohman Hidayat sejak tanggal 26 Mei 2022.  

Dia beralasan ingin mengawal kasus pembunuhan ibu dan Amel tanpa pendampingan. 

"Mungkin kang heri dari awal sudah tahu. Saya ingin mengawal kasus mama sama amel tanpa pendampingan," alasannya. 

Yoris juga memastikan pencabutan kuasa juga dilakukan sang istri, Yanti Jubaedah. 

Saat ditanya alasannya, Yoris enggan mengungkapkan karena alasan pribadi. 

"Mungkin itu lah nanti lah. Berproses aja. Dari awal juga kang yoris pengen sendiri, tanpa ada PH," katanya. 

2. Polisi tiba-tiba datangi TKP

Pada Selasa (31/5/2022) pagi, garis polisi di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah lusuh dan hancur bahkan putus.

Menurut pantauan Tribun Jabar.id, Selasa pagi, garis polisi yang terpasang di TKP rajapati Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terlihat hancur dan lusuh termakan usia dan panas.

Bahkan garis polisi yang sudah terpasang 9 bulan lebih di TKP tersebut, terlihat putus dan tergeletak di jalan di  depan gerbang pintu masuk ke TKP.

Rumah yang menjadi saksi bisu kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut terlihat tak terawat dan ditumbuhi rerumputan hampir setinggi atap rumah, ditambah garis polisi yang lapuk dan putus tergeletak di jalan.

Sehingga TKP sangat rawan dimasuki orang tak dikenal.

Selasa siang, garis polisi yang baru sudah terpasang.

Pihak kepolisian datang ke TKP dan langsung mengganti garis polisi yang lapuk dengan yang baru.

Sembilan bulan lebih kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah berlalu.

Hingga kini siapa pelaku rajapati terhadap Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu masih belum terungkap.

Sembilan bulan lebih berjalan, kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) kini terkesan menyeramkan, Selasa (31/5/2022).

Rerumputan liar tumbuh tinggi di pekarangan.

Rumah tersebut menjadi saksi bisu bagaimana Tuti dan Amel dirampas nyawanya.

Garis polisi masih ada di rumah itu.

Namun garis polisi telah putus akibat rapuh termakan usia dan kepanasan.

Sembilan bulan lebih tak ditempati, karena masih dalam proses penyidikan polisi, rumah tempat tinggal almarhumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu semasa hidup hingga akhir hayatnya tersebut, saat ini kondisinya terlihat kumuh.

Selain itu, kondisi halaman rumah dan sekitarnya juga ditumbuhi rerumputan yang sudah menjulang tinggi hampir seatap rumah.

Terlihat juga karangan bunga duka cita sudah rapuh dan berlumut akibat termakan usia atau kepanasan.

Tidak hanya itu, bendera merah putih yang terpasang di depan rumah (TKP) terlihat lusuh dan sobek.

3. Mobil sedan tak ada lagi

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, Selasa ternyata ada benda yang hilang di TKP.

Satu unit mobil sedan, yang sejak peristiwa perampasan nyawa Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terjadi, hingga menjelang puasa kemarin masih terparkir di tempat parkir rumah tersebut, hari ini terlihat sudah tidak ada.

Belum diketahui pasti mobil sedan tersebut dibawa ke mana.

Apakah dibawa oleh pihak pemilik rumah atau penyidik dari pihak kepolisian.

Sementara keterangan dari masyarakat setempat, mereka juga mengaku tak tahu dan tak memperhatikan kondisi rumah apalagi keberadaan mobil sedan tersebut.

"Kurang begitu tahu soal keberadaan mobil sedan saat itu, dulu sih waktu pertama kejadian memang liat ada mobil sedan, kalau sekarang tidak ada, kami kurang tahu juga," ujar Wahyudin warga sekitar, yang tiap hari melintas di depan TKP.

Wahyudin, juga mengaku tak begitu memperhatikan rumah TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.

"Sekalipun setiap hari melintas di depan TKP, namun tak begitu memperhatikan rumah TKP perampasan Ibu dan anak tersebut," Katanya.

Wahyudin berharap, kasus perampasan Ibu dan anak yang sudah berlalu berbulan-bulan tersebut, bisa segera menemukan titik terang.

"Semua masyarakat tentunya berharap, kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang menggemparkan publik yang sudah berlalu hampir 10 bulan tersebut bisa segera terungkap," harapnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved