Berita Surabaya

Resepsi HJKS ke 729, Ratusan Seniman Surabaya Tampilkan Akulturasi Budaya di Balai Kota

Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya ke 729 juga diisi dengan pertunjukan seni oleh ratusan pelajar hingga seniman di Halaman Balai Kota Surabaya

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 juga diisi dengan pertunjukan seni oleh ratusan pelajar hingga seniman di Surabaya, Selasa (31/5/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 berlangsung meriah, Selasa (31/5/2022). Tak hanya upacara, rangkaian kegiatan yang berlangsung di Halaman Balai Kota Surabaya ini juga diisi dengan pertunjukan seni oleh ratusan pelajar hingga seniman di Surabaya.

Gelaran resepsi ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang berlangsung di tengah pandemi. Saat itu, acara berlangsung sederhana dengan diisi upacara singkat.

Tahun ini, gelaran resepsi kembali digelar semarak. Selain mengikutsertakan ratusan seniman, ratusan undangan terlihat hadir.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji memimpin jalannya upacara. Mereka bersama para undangan mengenakan pakaian khas Surabaya.

Acara berjalan semarak setelah ratusan remaja menampilkan kolaborasi. Mereka terdiri dari 240 penari dari berbagai komunitas dan sanggar tari, pelajar berprestasi, hingga seniman di Surabaya. Selain itu, juga didukung 100 seniman musik.

Mulai dari seniman musik tradisional, modern, hingga kolaborasi di antara keduanya. Kemudian, para seniman Reog Ponorogo, Tari Remo, Barongsai, Leang-Leong dan sejumlah freestyle dancer juga tak kalah unjuk kebolehan dalam satu rangkaian cerita besar.

Tema yang mereka bawakan menceritakan kolaborasi masyarakat Surabaya dalam memerangi pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan. Semakin indah ketika Keysha Anindya Zahira, siswa kelas 4 SD Al Hikmah Surabaya membawakan monolog untuk merangkai semua unsur kesenian tersebut.

Tak heran, acara yang juga dihadiri perwakilan negara sahabat di Surabaya ini mendapat antusias tinggi. Mereka berdecak kagum dengan penampilan arek-arek Surabaya.

Ditemui seusai acara, Cak Eri menjelaskan, bahwa tampilan kesenian tersebut menjadi simbol keragaman yang tumbuh di Kota Pahlawan.

"Di Surabaya memang tumbuh berbagai macam kebudayaan. Surabaya ini terdiri dari semua agama. Terdiri dari semua budaya," katanya.

Sekalipun, masing-masing berkolaborasi untuk menjadi satu kesatuan utuh memakmurkan warga.

"Karena itu, meskipun Surabaya berbeda agama, suku, dan ras, tapi kita satu Surabaya. Surabaya adalah NKRI," tegas Cak Eri..

"Tidak ada agama yang tidak nyaman. Budaya arek di Surabaya menjadi rumah yang nyaman untuk semua agama, budaya, ras, maupun suku," lanjutnya.

Selain tampilan seni, acara ini juga diisi dengan Kirab Panji Kota Surabaya ke lokasi resepsi. Kemudian, pemberian penghargaan kepada sejumlah forkopimda, warga, hingga siswa berprestasi. Juga, pemotongan tumpeng seberat 729 kg.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved