Berita Surabaya
Kencana Group Kenalkan Baja Ringan Ber-SNI Lewat Ajang Lomba Kreasi Baja Ringan untuk Siswa SMK
Kencana Group lebih agresif mengenalkan produk baja ringan yang sesuai dengan Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI).
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Penggunaan baja ringan semakin masif untuk kebutuhan properti maupun aksesoris.
Hal ini mendorong Kencana Group untuk lebih agresif mengenalkan produk baja ringan yang sesuai dengan Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI).
"Karena meski sudah masif, penggunaan baja ringan yang salah dan tidak sesuai dengan SNI, hasilnya ada yang menimbulkan banyak korban. Salah satunya atap bangunan yang ambruk padahal baru dibangun dengan rangka atap baja ringan," kata Susanto, Direktur PT Kencana Maju Bersama, disela kegiatan final lomba kreasi baja ringan yang digelar Kencana Group di Surabaya, Sabtu (28/5/2022).
Ada empat tim peserta yang tampil di pertandingan final tersebut, yaitu tim dari SMK Negeri 1 Sidoarjo, SMK Negeri 2 Surabaya, SMK Negeri 5 Surabaya dan SMK Negeri 7 Surabaya.
Dalam lomba tersebut, Kencana Group bekerjasama dengan Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur dan Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) Jawa Timur.
Mudianto, Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyambut baik kegiatan ini.
"Ini merupakan kegiatan yang baik dan menjadi salah satu bentuk link and match antara industri dan lembaga pendidikan, terutama SMK," kata Mudianto.
Diakuinya khusus untuk aplikasi baja ringan memang belum ada di kurikulum pendidikan.
Namun dengan kerja sama dan kolaborasi yang lebih aktif lagi, bisa jadi baja ringan ini masuk di kurikulum.
"Untuk itu kami harapkan ada terus kerjasama dengan industri baja ringan dalam hal ini Kencana Group. Mulai dari pelatihan untuk guru-guru SMK yang membidangi baja ringan, kemudian para siswanya untuk magang, atau dari Kencana Group yang menjadi guru tamu, dan berlanjut ke komitmen bersama rekrutmen SDM mungkin," beber Mudianto.
Mengingat bagi pelajar SMK ini targetnya adalah menciptakan keahlian bagi mereka untuk bisa masuk ke dunia kerja atau menjadi entrepreneur setelah lulus nanti, sehingga pelatihan skill sangat diperlukan saat berada di sekolah.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal HAPI, Rico Chandra, mengatakan, saat ini aplikasi baja ringan dilengkapi dengan sertifikasi keahlian.
"Mereka yang dilengkapi sertifikat tentunya memiliki keahlian yang sudah diakui secara tertulis. Sementara untuk pera pelajar SMK ini yang ikut dalam lomba juga sudah mendapatkan sertifikat dari HAPI yang nantinya setelah mereka masuk ke dunia kerja bisa mengurus sertifikat keahlian yang lebih tinggi melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi-red)," pungkas Rico.