Santriwati Ini Ingin Airlangga Hartarto Jadi Presiden untuk Satukan Rakyat Indonesia

SURYA.CO.ID - Santriwati asal Madura, Zian Nur Aisyah menilai masyarakat Indonesia butuh sosok pemimpin yang bisa menyatukan seluruh golongan.

Ia menyebutkan kriteria sosok calon presiden yang ideal untuk dipilih pada Pilpres 2024 mendatang harus nasionalis, religius, plural, tidak KKN dan bisa menyatukan seluruh kelompok-kelompok yang saat ini terbelah di Indonesia.

“Aisyah rasa kriteria yang kita butuhkan sebagai pemimpin, khususnya presiden harus yang agamais, religius, pancasilais, nasionalis, dan tentunya pluralis. Terus, tidak ada rekam jejak KKN, serta tentunya dapat mempersatukan anak bangsa yang bisa dikatakan terpecah belah dalam hal kesatuan,” tutur Aisyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5/2022).

Santriwati Pondok Pesantren Al-Amin, Sumenep, Madura itu mengaku seluruh kriteria yang disebutkannya untuk dipilih menjadi Presiden 2024 sudah ada saat ini.

Ia dengan tegas menyebut seluruh kriteria presiden yang dibutuhkan masyarakat Indonesia ada pada sosok Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Sosok yang memenuhi kriteria tersebut, menurut Aisyah adalah Bapak Airlangga Hartarto,” tegas Aisyah.

Menurutnya, sosok Airlangga bisa menjadi pemersatu seluruh rakyat Indonesia yang terbelah akibat pilpres di periode lalu.

Ia mengatakan, Bangsa Indonesia terbelah karena provokasi dan rekayasa politik yang dihembuskan kekuatan politik dan ekonomi yang menguasai sumber daya alam di negeri ini.

Akibat isu dan provokasi soal politik identitas ini, masyarakat justru saling bertengkar dan berselisih paham.

“Kalo Aisyah perhatikan saat ini banyak isu dan provokasi yang dihembuskan kekuatan politik untuk mempertahankan kekuatan dan kekuasaan mereka di tingkat pemerintahan. Ujung-ujungnya ya saling selisih paham,” tutur Aisyah.

Bagi Aisyah, kondisi selisih paham ini harus dihentikan.

Rakyat Indonesia harus bersatu dan kembali rukun untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

Ia mengaku keterbelahan atau polarisasi membuat masyarakat tak nyaman dan tidak merasa damai.

Yang ada justru paparan informasi yang membuat kemarahan terus meningkat.

Sebab, setiap pihak hanya melakukan pembenaran diri tanpa ada introspeksi dan ingin menyelesaikan masalah.

“Kalau gini terus, pastinya kita bakal selalu berputar di alur drama yang sama, intinya selisih paham terus sih. Makanya kita perlu pemimpin yang dapat menyelesaikan hal ini,” tegas Aisyah.

Aisyah melanjutkan, sosok Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menjadi harapan untuk meredam polarisasi di masyarakat.

Airlangga memiliki kriteria yang dibutuhkan rakyat Indonesia untuk bersatu, berdaulat, dan menjadi negara besar.

Airlangga juga bisa memerankan sosok penengah untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. (*)