Berita Lamongan
Wabah PMK di Lamongan Semakin Meluas, Kini Juga Serang Ternak Kambing di 3 Kecamatan
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lamongan kini tidak hanya menjangkiti ternak sapi, namun sudah mulai menyerang ternak kambing.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Kini sebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lamongan tidak hanya menjangkiti ternak sapi, namun mulai menyerang ternak kambing.
Data yang ada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan menunjukkan, sudah belasan ekor kambing dalam wilayah 3 kecamatan di Lamongan yang terjangkit PMK dan belum berhasil disembuhkan.
Menurut Viterina Diknakeswan Lamongan, drh Rahendra, PMK yang menjangkiti kambing berada di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Kembangbahu, Tikung dan Sugio.
"Dari 26 populasi, 18 ekor dinyatakan positif PMK," kata drh Rahendra kepada Surya.co.id, Kamis (26/5/2022).
Dipastikan belasan kambing yang terjangkit PMK ini penularan tetap dari sapi, di mana kambing yang terjangkit PMK itu kebetulan di wilayah yang selama ini banyak PMK sapi.
Penularan PMK cukup mudah, pasalnya, virus PMK ini bisa menyebar melalui udara atau airborne dengan radius 10 kilometer.
Menurut Rahendra, pihaknya intens melakukan berbagai upaya percepatan penanganan, mulai dari pencegahan hingga melokalisir ternak sapi untuk mengendalikan dan mengeliminasi penyebaran virus penyebab PMK.
"Kmi juga terus melakukan penanganan berupa pemberian antibiotik, vitamin dan disinfektan," katanya.
Sementara, PMK pada hewan ternak secara keseluruhan di Kabupaten Lamongan telah menyebar ke 16 kecamatan. Dari sejumlah kecamatan itu, Kecamatan Solokuro diketahui jumlah penularannya luar biasa. Melonjak dari 15 ekor, menjadi 33 yang sakit dari 42 populasi.
Terkini, data dari Diknakeswan Lamongan menyebutkan, ada sebanyak 487 ekor sapi yang terjangkit PMK dari populasi sebanyak 695 ekor.
Dari 487 ekor yang terjangkit PMK ini, angka kesembuhan ternak juga bertambah menjadi sebanyak 97 ekor, 6 ekor ternak mati dan 33 ekor dijual oleh pemiliknya.
"Berdasarkan data yang ada, ternak yang masih sakit sebanyak 347 ekor," ungkap Kadis Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo.
Pemkab Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Keswan telah melakukan percepatan penanganan hingga lokalisir ternak sapi untuk mengendalikan dan mengeliminasi penyebaran virus penyebab PMK.
Selain terus melakukan penanganan berupa pemberian antibiotik, vitamin dan disinfektan, lokalisir sapi berupa penutupan 2 pasar besar hewan hingga koordinasi dengan Polres Lamongan untuk mengontrol keluar masuk sapi dengan baik, telah dan terus dilakukan.
Termasuk juga bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) Universitas Airlangga untuk memberikan edukasi dan contoh penanganan kasus PMK di lapangan untuk mengeliminated jangan sampai PMK ini menyebar ke ternak lain seperti domba dan kambing.
IKA FKH juga dilibatkan untuk melakukan edukasi dan contoh penanganan kasus PMK yang disebar ke desa- desa.