Press Release

BI Jatim Gelar East Java Digital Transformation Week 2022

Hal itu juga terjadi di Jawa Timur (Jatim), sehingga membuat Bank Indonesia Provinsi Jatim agresif dalam memasifkan hal tersebut.

Foto Istimewa Bank Indonesia Jatim
Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hananto, saat seremonial pertemuan Digital Financial Inclusion Summit, Promoting, dengan tema Digital Financial Inclusion as a Driving Force of Robust Economic Recovery, Rabu (25/5/2022) di Surabaya yang mentargetkan Jatim menjadi pilot project digitalisasi ekonomi nasional. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pandemi covid 19 yang berlangsung dalam dua tahun terakhir mampu menjadi pendorong peningkatan penggunakan digitalisasi ekonomi.

Hal itu juga terjadi di Jawa Timur (Jatim), sehingga membuat Bank Indonesia Provinsi Jatim agresif dalam memasifkan hal tersebut.

Salah satunya melalui pertemuan Digital Financial Inclusion Summit, Promoting, dengan tema Digital Financial Inclusion as a Driving Force of Robust Economic Recovery, Rabu (25/5/2022) di Surabaya.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan, dengan adanya pandemi, digitalisasi mengubah arah menjadi lebih baik.

Dan kedepan kami yakin dengan digitalisasi akan mengubah pola struktur dan behaviour masyarakat akan berpacu lebih efisien menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” kata Budi.

Untuk itu, pihaknya menyiapkan Jatim ingin menjadi pilot project sebagai provinsi dengan digitalisasi ekonomi.
Menurut Budi, ada beberapa aspek yang bisa menjadi pendorong.

Di antaranya di Jatim ada knowledge, punya talenta, dan BI mengambil porsi itu karena dengan digital bisa mengkoneksikan sektor lain.

"Selain itu saya lihat Jatim itu telah memiliki infrastruktur digital yang bagus dan masyarakatnya memiliki kreativitas yang tinggi,” ungkap Budi.

Dirinya berharap dengan mengambil point digitalisasi, dunia luar bisa melihat menginklusikan ekonomi dengan digitalisasi.

“Kami harap Jatim akan jadi proyek percontohan digitalisasi karena program Jatim bangkit mendorong ekonomi tumbuh cepat tapi inklusif,” jelasnya.

Kegiatan ini juga sebagai upaya dalam mendukung agenda Digital Transformation, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Jatim mengenai peran strategis transformasi digital dalam mengakselerasi inklusi keuangan dan pengembangan UMKM, untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi.

Diawali dengan kegiatan International Seminar on Advance Issues in Islamic Economic and Finance pada 23 Mei 2022, EJDTW 2022 dilanjutkan dengan Capacity Building Pesantren Digipreneur, dan Millennial Digitalks pada 24 Mei 2022, Digital Financial Inclusion Summit pada 25 Mei 2022, Showcasing UMKM unggulan binaan Bank Indoesia, serta diakhiri dengan PHOCO 2022 Art Exhibition di Museum De Javasche Bank pada 26-27 Mei 2022.

Budi bersama dengan Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi melakukan seremonial kick off pembukaan EJDTW 2022, berbarengan dengan kegiatan Digital Financial Inclusion Summit.

Beberapa langkah strategis juga telah disiapkan BI Jatim untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terkoneksi, dan berkelanjutan.

"Pertama membentuk ekosistem keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Kedua, mendorong model bisnis UMKM yang telah mengadopsi digitalisasi dari hulu ke hilir secara end-to-end untuk direplikasi dan diperluas, dan ketiga men-support pengembangan infrastruktur sistem pembayaran," beber

Kemudian keempat, melakukan sinergi dengan K/L serta industri dalam mendorong pengembangan inklusi keuangan digital.

Serta kelima, melakukan edukasi dan kampanye dalam rangka perluasan inklusi keuangan digital.

Pj Sekda Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi, menyampaikan bahwa salah satu pendorong perluasan akses pembiayaan bagi UMKM di Jawa Timur adalah sinergi pembiayaan pelaku usaha melalui beberapa cara.

"Di antaranya Kredit Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bank Himbara dan Bank Jatim. Kredit Program Dagulir Pemprov Jatim berupa pemberian bunga kompetitif, serta Subsidi Bunga melalui program KUR Pusat dan KUR Daerah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jatim," papar Wahid.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel dengan mengundang akademisi Universitas Airlangga oleh Rumayya, SE, M Reg Dev, Phd, Plt Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian, Dr Danang Sri Wibowo R,ST., MT, dari Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Lisa Khulasoh, serta Head of Public Policy Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo secara live virtual menyampaikan keynote speech Leader’s Talk perihal penjelasan agenda utama, agenda prioritas jalur keuangan, manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia hingga menghighlight focus agenda Keuangan Inklusif.

“Salah satu perubahan signifikan dari pandemi Covid-19 yang kita rasakan saat ini adalah dunia digital yang menjadi jauh lebih sibuk dan ramai dari sebelumnya. Peran konkrit Bank Indonesia dalam mendukung inklusi keuangan digital, yaitu melalui implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mempermudah transaksi pembayaran di berbagai sektor secara efisien yang dilakukan dengan mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung)”, jelas Dody.

Dody juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov Jatim atas kerjasama yang telah dibangun, tidak hanya terkait ekonomi, pengendalian inflasi dan pengedaran uang rupiah, namun juga dalam hal pengembangan program inklusi keuangan berbasis digital, termasuk dalam mendorong penggunaan QRIS secara lebih luas ke masyarakat Jatim.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved