Berita Trenggalek

Sosok Ning Ida, Juara MHQ Internasional Asal Kabupaten Trenggalek, Hafalan Sejak Usia 15 Tahun

Usai meraih capaian itu, wanita asal Desa Ngadisoko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek tersebut punya keinginan besar di dunia MHQ.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Ning Nida, juara MHQ internasional, bersama keluarganya saat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Nama Dewi Yukha Nidha Hafidzah menjadi perbincangan banyak orang setelah menjuarai ajang Musabaqoh Hifzil Qur'an (MHQ) internasional yang digelar di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia.

Usai meraih capaian itu, wanita asal Desa Ngadisoko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek tersebut punya keinginan besar di dunia MHQ.

Salah satunya, ia ingin mendidik para hafizah di Kabupaten Trenggalek. Yakni dengan mengembangkan standarisasi bacaan Alquran.

"Karena (bacaan) Alquran standar MHQ itu berbeda-beda dengan (bacaan) Alquran di desa-desa," kata wanita yang akrab disapa Ning Nida itu, saat singgah di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/5/2022).

Di pendopo, Ning Nida yang datang bersama beberapa anggota keluarganya itu disambut oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan para pejabat pemkab.

"Saya kalau tampil di internasional itu, meski lidahnya orang Jawa, tapi yang menguji itu syekh dari Turki, Mesir, kadang imam masjidil haram, dan syekh ahli bidang Alquran lain didatangkan," lanjut Ning Nida.

Maka dari itu, ia merasa para hafidz dan hafidzah perlu memahami standarisasi bacaan dan hafalan Alquran sejak dini.

"Kalau tidak dibiasakan, maka kita akan kesulitan (saat harus bersaing di tingkat internasional)," sambungnya.

Dari pengalaman mengikuti berbagai kejuaraan MHQ tingkat nasional dan internasional, Ning Nida dapat menyimpulkan bahwa seorang yang memahami standar MHQ memiliki banyak keunggulan.

"Orang kalau membaca Alquran bisa di MHQ itu nilai plus. Pasti pembacaannya lancar. Tapi kadang orang lancar semaan ke mana-mana, belum tentu di MHQ hafalannya jalan," tuturnya.

Kepada Pemkab Trenggalek, perempuan 24 tahun itu juga meminta dukungan agar rencananya itu bisa berjalan dengan lancar.

Hafalan Sejak Usia 15 Tahun

Ning Nida merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kedungbajul di Kabupaten Trenggalek.

Ia anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Kiai Ibnu Mu’thi dengan Ibu Nyai Siti Munawarah.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved