Indonesia Masters 2022

Jadwal Indonesia Masters & Indonesia Open 2022, Aksi Pemain Top Dunia dan Brisiknya Istora Senayan

Ada dua event besar bulutangkis yang bakal diadakan di Indoensia, yakni Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022

Editor: Fatkhul Alami
PBSI
Anthony Sinisuka Ginting, pemain tunggal putra Indoensia. Jadwal Indonesia Masters & Indonesia Open 2022, Aksi Pemain Top Dunia dan Brisiknya Istora Senayan 

 


SURYA.co.id - Badminton lovers (BL) Indonesia barus saja disuguhi aksi-aksi seru pebulutangkis di Thomas dan Uber Cup 2022, Thailand Open 2022 dan SEA Games 2021 Vietnam. Setelah istirahat dua pekan, para BL Tanah Air akan kembali dimanjakan aksi-aksi pemain top dunia.

Pebulutangkis top dunia akan ramai-ramadi datang ke Indoensia.

Ada dua event besar bulutangkis yang bakal diadakan di Indoensia, yakni Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022.

Kejuraan bulutangkis Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022 itu bakal berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada bulan Juni 2022.

Dua event badminton terbesar itu, Indonesia akan mengadakannya dengan menghadirkan penonton di venue.

Ini menjadi menarik lantaran Indonesia terkenal dengan penggemar badminton yang sangat luar biasa. Kehebohan dan brisiknya BL Indonesia akan menggema di Istora Senayan, Jakarta.

Untuk menatap gelaran itu, Indonesia telah siap menyuguhkan partai menarik. Semua pemain top dunia diapstikan hadir.

Bahkan PBSI telah mulai menjual tiket untuk nonton gelaran itu sejak bulan April 2022.

Kejuaraan Indoensia Master 2022 itu berlabel Super 500, sedangkan Indoensia Open 2021 punya level Super 1000. Dua ajang ersbeut diharapkan menjadi obat penawar rindu bagi badminton lovers Indonesia.

Sebab sudah beberapa kali, turnamen bulutangkis yang ada di Indonesia tak bisa dihadiri penonton.

Indonesia Masters 2022 ini nantinya akan menjadi tombak dari kembalinya para penonton untuk memberikan dukungannya kepada atlet kebanggaan.

Kabar ini tentu saja menjadi angin segar bagi para pebulu tangkis yang bertanding.

Sebab bagi para pemain, penonton bak nyawa kedua dalam pertandingan.

Beragam chant atau teriakan semangat dari penonton tak jarang membangkitkan motivasi yang sempat menurun.

Salah satu pebulutangkis terbaik yang dimiliki Indonesia, Greysia Polii pun tak membantah event bulutangkis di Indonesia dengan penonton suasananya tidak ditemui di negara lain.

“Kalau saya sebagai atlet dengan adanya penonton itu bisa menambah booster," aku Greysia Polii dikutip dari Tribunnews.com.

"Kami bersyukur ada pertandingan di tengah pandemi tapi kalau ada penonton itu bisa menambah semangat lagi," tutur pemain ganda putri ini.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berpasangan di ajang All England 2022
Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berpasangan di ajang All England 2022 (Humas PP PBSI)

Menurut Greysia Polii, suporter Indonesia mempunyai ciri khas yang selalu mendukung selama jalannya pertandingan.

Riuh suara dukungan bakal membuat atmosfer pertandingan menjadi berbeda.

Hal itu pula yang membedakan bermain di Indonesia dengan bermain di negara lainnya.

“Ya memang yang kita kehilangan dari pertanding Indonesia, kejuaraan masters, open atau apapun itu bendanya dari antusias luar biasa," ucap perah medali emas Olimpiade 2020 Tokyo berpasangan dengan Apriyani Rahayu.

"Semaraknya, berisiknya itu wah gila sih," nilai Greysia Polii.

"Itu buat pemain masuk lapangan tegang,” bebernya.

 

Menanti Aksi Apri/Fadia

Kesuksesan dua pebulutangkis Indonesia yang baru dipasangkan pada SEA Games 2021 yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti setidaknya kembali membuka harapan pada sektor ganda putri.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sukses juara dengan merebut medali emas SEA GAmes 2021 Veitnam. Mereka datang sebagai racikan baru ganda putri Indonesia.

Kendati baru dipasangkan, Apriyani/Fadia mampu tampil solid meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki keduanya.

Apriyani/Fadia diharapkan mampu menjadi andalan baru Indonesia di sektor ganda putri dengan mengikuti turnamen yang lebih bergengsi lainnya.

Selepas duet Greysia/Apriyani yang menjadi satu-satunya pasangan ganda putri Indonesia yang menempati ranking tertinggi BWF sepertinya akan segera berakhir.

Pasalnya, Greysia Polii sudah beberapa kali mengisyaratkan akan pensiun.

Beberapa ramuan baru yang dilakukan pada sektor ganda putri tampaknya masih belum berhasil sampai saat ini.

Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan tampil di Indonesia Masters 2022 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta awal Juni 2022
Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan tampil di Indonesia Masters 2022 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta awal Juni 2022 (PBSI)

Usai berhasil menyabet medali emas pada SEA Games 202, Apriyani/Rahayu akan mulai fokus mengincar peringkat dunia.

Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan meskipun Apriyani/Fadia merupakan pasangan baru, namun mereka sudah bisa turun dalam turnamen di atas level Super 500.

“Apri/Fadia sudah bisa turun di turnamen level Super 500 ke atas karena kami menggunakan poin nasional Apri,” terang Eng Hian dikutip dari Antara.

“Dan ranking Fadia juga cukup tinggi. Fadia berada di 30 besar, Apri di 10 besar jadi poin nasional mereka cukup masuk,” tutur Eng Hian.

“Jadi nanti kami akan mengikuti turnamen back-to-back enam sampai tujuh turnamen agar mereka punya ranking dunia,” kata Eng Hian.

Nama Apriyani/Fadia juga tercantum dalam deretan pasangan ganda putri yang akan berlaga pada Indonesia Masters 2022 sekaligus menandai debut keduanya pada turnamen yang diadakan BWF.

Sebelum tampil di SEA Games 2021 Vietnam, Apriyani/Fadia gagal melakoni debutnya pada German Open 2022 Maret lalu usai cedera betis yang dialami Apriyani saat tampil di All England bersama Greysia Polii.

Pasangan anyar itu juga kembali gagal debut di Swiss Open dan Korean Open karena kondisi Apriyani pada saat itu masih harus menjalani pemulihan.

Pada SEA Games 2021, Apriyani/Fadia berhasil memboyong satu medali perak dan satu medali emas.

Kalah di partai puncak saat berhadapan dengan Thailand di nomor beregu.

Apriyani/Fadia berhasil membalasnya di nomor perorangan setelah mengandaskan unggulan kedua asal Thailand Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard dalam dua gim langsung 21-17, 21-14.

Keberhasilan Apriyani/Fadia meraih emas juga diikuti rekor sempurna alias tak kehilangan satu gim pun sejak babak 16 besar hingga partai puncak.

 

 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved