BIODATA Suryopratomo Dubes yang Pastikan Ustadz Abdul Somad Tak Dideportasi dari Singapura, tapi Ini
Inilah sosok Suryopratomo, duta besar Indonesia di Singapura yang memastikan ustadz Abdul Somad tidak dideportasi dari negeri singa.
SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Suryopratomo, duta besar Indonesia untuk Singapura yang memastikan ustadz Abdul Somad tidak dideportasi dari negeri singa.
Pernyataan Suryopratomo ini menanggapi pengakuan ustadz Abdul Somad (UAS) yang mengaku sempat ditahan sebelum akhirnya dideportasi ke Indonesia bersama keluarganya.
Menurut Suryopratomo, UAS tidak dideportasi, namun ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara tersebut.
“Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura,” kata Dubes Suryopratomo.
Hal serupa diungkapkan Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari.
Baca juga: DETIK-DETIK Ustadz Abdul Somad Akui Dideportasi dari Imigrasi Singapura, Duta Besar Beber Fakta Beda
“Saya mau meluruskan, petugas imigrasi sudah menyatakan bahwa beliau (UAS) tidak dideportasi, tetapi ditolak izin masuknya ke Singapura karena tidak memenuhi syarat kriteria warga asing untuk ke Singapura,” ujar Ratna Lestari, Selasa (17/5/2022), dilansir dari Antara.
Peristiwa itu terjadi pada saat UAS sedang melakukan pengecekan paspor di pintu masuk imigrasi di Tanah Merah, Singapura.
“Jadi belum masuk ke Singapura dan izin masuknya ditolak,” jelas Ratna.
Dia mengeklaim setelah mendengar kabar tersebut, KBRI Singapura langsung berkoordinasi dengan pihak imigrasi Singapura.
“Itu yang disampaikan oleh Imigrasi Singapura, karena kami sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi Singapura dan informasinya itu yang didapatkan dari pihak Singapura,” terang Rartan.
Dia mengatakan pihak imigrasi Singapura tidak menjelaskan terkait alasan kenapa UAS ditolak masuk ke Singapura.
“Karena izin masuknya orang asing ke suatu negara memang kedaulatan masing-masing negara. Kami paham soal itu, karena kami sering menolak warga negara asing masuk ke Indonesia dengan beberapa kriteria yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Jadi hal yang sama dilakukan oleh pihak imigrasi Singapura, bahwa jika tidak dianggap memenuhi kriteria masuk ke wilayah Singapura, maka yang bersangkutan ditolak untuk masuk,” ucap Ratna.
Ratna menerangkan, pengertian deportasi lebih kepada apabila orang tersebut sudah masuk ke Singapura lalu ditarik untuk dipulangkan ke negara asalnya. Nah, pada kasus UAS kali ini tidak demikian.
“Jadi ini (UAS) belum masuk ke Singapura lalu ditolak izin masuk ke Singapura,” ujar dia.
Sedangkan istri dan anak UAS yang juga ikut dipulangkan, Ratna mengatakan bahwa UAS tidak dapat izin masuk maka keluarganya mengikuti.
“Karena ini rombongan keluarga dan UAS kepala keluarga, otomatis kan semuanya ikut. Memang kami pahami hal itu, namun klarifikasi dari pihak imigrasi hanya ditolak izin masuknya dari Singapura bukan sudah berada di Singapura lalu dipulangkan,” jelas dia.
Sebelumnya, dikutip dari Youtube Hai Guys, Selasa (17/5/2022), Ustadz Abdul Somad atau UAS membenarkan kabar dirinya dideportasi dari Singapura.
"Informasi saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu shohih, bukan hoaks " kata UAS.
UAS berangkat Senin (16/5/2022) siang dari Batam bersama istri dan anaknya yang masih bayi.
Lalu sampai di Pelabuhan Tana Merah sekitar 13.30 WIB. "Jam tangan saya tidak diubah karena saya cinta NKRI," tuturnya sambil tertawa.
UAS menuturkan ke Singapura bersama keluarga sahabatnya, istri UAS dan Sami anak mereka yang masih bayi.
Sampai berita ini diturunkan, Ustadz Abdul Somad katakan dirinya tidak tahu mengapa dideportasi dari imigrasi Singapura.
Padahal ke negara itu hanya untuk berlibur saja.
"Mereka (pihak imigrasi_red) tak bisa menjelaskan alasan saya dideportasi," tutur UAS.
"Jadi mereka tak bisa menjelaskan, mungkin yang bisa hanyalah Kedubes Singapura di Jakarta," imbuh UAS lagi.
"You have to explain to our communities. Why did your country, why did your goverment rejected or deported us?"
"Apakah kami dianggap teroris? Apakah karena ISIS, apakah karena bawa narkoba? itu mesti dijelaskan," ujar UAS dengan tegas.
Padahal seluruh berkas yang dimiliki UAS sudah lengkap untuk masuk ke Singapura.
"Anehnya semua sudah keluar sahabat dan keluarga, istri dan anaknya, ketika saya mau keluar tas ditarik oleh petugas imigrasi," tutur UAS.
Tas yang dibawa Ustadz Abdul Somad sebenarnya berisi perlengkapan untuk sang bayi. Namun ketika dijelaskan petugas imigrasi tak mengizinkan memberikan tas itu pada sang istri.
Namun ketika UAS tunjukkan sahabat berserta istrinya, malah petugas imigrasi itu menjemput mereka untuk dideportasi bersama.
Lalu Ustadz Abdul Somad dimasukkan ke dalam ruang berukuran 1x2 meter, seperti ukuran liang lahat.
UAS dipenjara selama 1 jam. Lalu baru digabungkan dengan keluarganya dimasukkan ke ruang yang lebih besar.
Komentar anak sahabatnya yang masih 4 tahun. " Ayah kita ini dipenjara," tuturnya.
Di ruangan itu UAS dan keluarga serta sahabatnya ditahan selama 3 jam hingga ada kapal terakhir beroperasi.
"Negara ini kok sombong sekali, kita orang Indonesia kencing ramai-ramai tenggelam mereka," kata UAS sambil tertawa.
UAS mengajak seluruh warga Indonesia minta penjelasan mengapa perlakuan Singapura seperti ini.
Biar jelas semua, kita bukan warga tak taat pajak.
Profil dan Biodata Suryopratomo
Suryopratomo resmi bertugas sebagai Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Singapura setelah menyerahkan Surat Kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Singapura Halimah Yacob pada 24 November 2020.
Rangkaian acara penyerahan Surat Kepercayaan dilaksanakan di West Drawing Room, Istana Kepresidenan Singapura.
Dubes Suryopratomo didampingi oleh istrinya, Noeri Widowati.
Adapun Presiden Jokowi telah melantik Suryopratomo 14 September 2020.
Dubes yang akrab dipanggil Tommy itu menggantikan pendahulunya I Gede Ngurah Swajaya yang kembali ke tanah air untuk mengemban jabatan baru sebagai Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri (Deplu) untuk Kawasan Amerika dan Eropa.
Dubes Tommy menyampaikan salam hangat dari Presiden Jokowi kepada Presiden Halimah yang sempat melakukan kunjungan kerja tiga hari ke Indonesia pada awal Februari lalu sebelum merebaknya pandemi Covid-19.
Suryopratomo lahir di Bandung 12 Mei 1961.
Setelah lulus SMA, Tommy diterima kuliah di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 1983.
Pada tahun 1986, Tommy menyelesaikan studi pasca sarjananya di perguruan tinggi yang sama.
Saat itu, dia punya dua pilihan: menjadi dosen dan kelak melanjutkan studi atau bekerja.
Tommy memilih bekerja --sebuah keputusan yang ditentang Tjokroprawiro, sang ayah yang menghendaki Tommy melanjutkan studinya hingga S-3.
Tommy kemudian mengirimkan empat lamaran pekerjaan, dan hanya Kompas yang memanggilnya.
Empat tahun bergabung dengan Kompas, dia menjabat sebagai wakil kepala desk olahraga.
Setahun kemudian Tommy dipindahkan ke desk ekonomi. Setelah dipromosikan menjadi redaktur pelaksana, pada 1 Februari 2000 Tommy menerima tongkat estafet dari Jakob Oetama sebagai pemimpin redaksi, setelah 35 tahun dijabat langsung oleh pendirinya, Jakob Oetama.
Tommy menjadi pemimpin redaksi Kompas, salah satu harian terkemuka di Indonesia di usianya yang masih muda kala itu, baru 39 tahun.
Tommy kemudian diberi kepercayaan sebagai pemimpin redaksi, direktur pemberitaan, hingga jabatan terakhir sebagai Direktur Utama Metro TV.
Dubes ke-21 Indonesia untuk Singapura ini juga aktif berperan sebagai anggota Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia.
Empat agenda besar yang diamanahkan kepada Dubes Tommy adalah perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura, meningkatkan kerjasama dalam bidang kesehatan dan ekonomi serta menjaga perdamaian di Kawasan Laut China Selatan.
Tommy adalah pejabat non-karier pertama yang menjabat Dubes Indonesia untuk Singapura dalam 20 tahun terakhir.
Dubes non-karier terakhir adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan yang bertugas dari tahun 1999 hingga 2000. (kompas.com/tribunnews/warta kota)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Dideportasi dari Singapura, Ini Penjelasan Dubes RIBerita-berita terkini Ustadz Abdul Somad