Kecelakaan Maut di Tol Sumo

Kondisi 2 Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan Maut di Tol Sumo, 14 Warga Benowo Krajan Meninggal Dunia

Kondisi dua sopir bus pariwisata yang kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) dalam perawatan dan sopir asli sehat.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Bobby Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk korban kecelakaan Lalu Lintas di Tol Surabaya - Mojokerto (Tol Sumo) pada Senin (16/5/2022) di Mojokerto. Kondisi 2 Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan Maut di Tol Sumo, 14 Warga Benowo Krajan Meninggal Dunia 

Ditanya hasil pemeriksaan awal, AKP Heru menerangkan, pengemudi bus ini mendahului kendaraan truk, kemudian beralih ke jalur kanan, baru ke jalur kiri.

"Setelah berganti jalur, dia tidak sadar, mengantuk kemudian baru sadar setelah roda sebelah kiri masuk ke bahu jalan, lalu ke tanah dan batas jalan yang ada di kiri, berupa ke kanan dan sampai menabrak tiang. Tiang reklame begitu kuatnya sampai seperti itu dipastikan bahwa kecepatan lebih dari 100 km per jam," ungkapnya.

"Setelah kami lakukan pengecekan, tahun 2017 besok kami lakukan pengecekan kembali dan uji kir itu, kepastian untuk kemampuan kendaraan," pungkasnya.

Dimakamkan satu liang lahat

Warga sedang mengikuti prosesi pemakaman Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak) yang merupakan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022).
Warga sedang mengikuti prosesi pemakaman Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak) yang merupakan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022). ()

Empat orang dari total 14 korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus maut merupakan satu keluarga. Pasangan suami istri dan dua orang anak ini pun akhirnya dimakamkan dalam satu liang lahat, Senin (16/5/2022).

Prosesi pemakaman di Makam Islam Benowo ini pun berlangsung haru. Pihak keluarga tak henti meneteskan air mata di samping prosesi pemakaman.

Ketua RW I Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Didik Karyono, menjelaskan bahwa pemakaman untuk satu Liang lahat tersebut merupakan satu keluarga.

Awalnya, keluarga yang berangkat pariwisata tersebut terdiri dari ayah-ibu dan 3 orang anak.

Empat orang dinyatakan meninggal dunia dan satu anak dinyatakan selamat dan mengalami luka-luka.

"Satu keluarga, terdiri dari suami istri dan dua orang anaknya. Sedangkan satu orang anaknya lagi selamat," katanya.

Keempat jenazah itu diketahui bernama Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak). "Keempatnya di makamkan dalam satu liang lahat," tambahnya.

Joko Muslim, perwakilan keluarga, menjadi salah satu anggota keluarga yang tak bisa menyembunyikan kesedihan.

Ia tak menyangka, pertemuannya dengan Titis pekan lalu menjadi pertemuan terakhirnya.

"Semuanya ujian dari Allah. Kami kehilangan 4 anggota keluarga, terdiri dari Soni, Titis, Stevani, dan Steven. Kami mohon maaf sebesar-besarnya, ini ujian dari Allah," ujarnya menarik nafas panjang.

Ia menjelaskan, tak ada pesan khusus yang disampaikan keponakannya jelang keberangkatan tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved