BIODATA Ruhut Sitompul yang Dipolisikan usai Unggah Meme Anies Baswedan Pakai Baju Papua, Ucap Beken
Inilah profil dan biodata Ruhut Sitompul, politikus PDI Perjuangan yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena mengunggah foto Gubernur DKI Anies Basw
SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Ruhut Sitompul, politikus PDI Perjuangan yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena mengunggah foto Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengenakan pakaian adat suku Dani, Papua.
Ruhut Sitompul dilaporkan Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan ke Polda Metro Jaya yang teregister dengan nomor LP/B/2299/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 11 Mei 2022.
Ruhut Sitompul diduga telah menimbulkan kebencian antar-suku, ras dan golongan karena postingan yang menyinggung soal ras.
"Betul. Laporannya sudah diterima, pelapor adalah perwakilan pemuda Papua melaporkan akun Twitter @ruhutsitompul ke Polda Metro Jaya, laporannya masih diteliti," ujar Zulpan saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: UPDATE KONDISI Ipda Fadly Fachrezi: Unggah Ini di Instagram, Masih Sedih Sepeninggal Istri?
Zulpan menjelaskan alasan pelapor mempolisikan Ruhut karena merasa tersinggung dengan di akun Twitter-nya. Postingan meme Anies mengenakan pakaian adat Suku Dani di akun Twitter Ruhut itu dinilai rasialis.
Dalam laporan tersebut Ruhut Sitompul dilaporkan dengan tuduhan pelanggaran Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE).
Menanggapi hal ini, Ruhut menyebut dirinya akan menghadapi soal laporan tersebut dengan prosedur yang berlaku.
"Biasa saja, jadi kita harus hadapi. Kan begitu. Kita negara hukum harus menghadapinya dengan baik," kata Ruhut saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).
Dia malah menyindir terkait soal banyaknya meme terhadap Presiden RI Joko Widodo di media sosial, namun sebagai pendukung dia tidak mempermasalahkannya.
"Soal meme, banyak kok meme terhadap Pak Jokowi. Kurang apa lagi. Tapi kami pendukung Pak Jokowi tidak cengeng, biarpun kami berkuasa. Biarin saja, biar rakyat yang menilai," jelasnya.
Dia menyinggung Anies Baswedan sendiri seakan-akan layaknya seorang penguasa. Padahal, dirinya saat ini hanya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kebayang lho kalau menang dia (Anies) jadi Presiden. Habis kami semua. Belum berkuasa saja sudah lebih dari yang berkuasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ruhut tidak akan sibuk mencari penasihat hukum dalam menghadapi pelaporan ini. Dia akan menghadapinya sendiri.
"Santai saja, saya datang sendiri. Saya kan lawyer senior. Saya senang, tambah beken. Aslinya sudah beken, nanti tambah beken," ungkap Ruhut.
Profil dan Biodata Ruhut Sitompul

Ruhut Sitompul lahir di Medan, Sumatra Utara pada tanggal 24 Maret 1954.
Ruhut adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean.
Ia menyelesaikan pendidikan akademiknya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 1979.
Ruhut termasuk sosok pengacara yang siap menangani kasus-kasus kontroversial dan kurang populer di masyarakat.
Salah satunya adalah bersama-sama dengan pengacara Hotma Sitompul, menjadi pengacara Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, dan juga sejumlah yayasan milik mantan Presiden Soeharto saat semua orang menghujat Orde Baru.
Nama Ruhut terkenal sejak dia bermain sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana.
Keterlibatan Ruhut dalam sinetron ini berawal dari ketidaksengajaan saat membaca skenario Gerhana produksi StarVision.
Ruhut memang telah lama menjadi pengacara StarVision.
Meski awalnya hanya dirancang untuk tampil sampai episode ke-13, namun penampilan Ruhut sebagai Bang Poltak sangat digemari pemirsa.
Maka berlanjutlah perannya sampai puluhan episode.[3] Selain Gerhana, Ruhut juga membintangi Anak Ibuku, Taman Mertua Indah, dan James Bono.
Ruhut juga menjadi bintang tamu di banyak program humor dari Ngelaba, Asep Show, sampai Ketoprak Humor.
Terjun ke Politik
Setelah terjun ke politik, Ruhut kerap berganti-ganti partai.
Dia awal karir politiknya dia masuk Partai Golkar.
Namun, saat Partai Demokrat berkuasa dia berpindah ke partai berlambang mercy itu.
Dia bahkan pernah menjabat Ketua DPP Partai Demokrat.
Dalam Pemilu 2009, Ruhut yang bergabung sebagai koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono melontarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah debat tim sukses.
Hadir juga sebagai pembicara pada saat itu, Fuad Bawazier mewakili tim sukses Jusuf Kalla-Wiranto dan Permadi mewakili tim sukses Megawati-Prabowo.
Pada kesempatan itu Ruhut melontarkan pernyataan bahwa "Arab tidak pernah membantu Indonesia".
Hal ini menimbulkan kecaman dan reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat, khususnya kalangan keturunan Arab dan juga dari kalangan Islam.
Atas kejadian ini, Ruhut mendapatkan teguran dari Partai Demokrat, kemudian secara pribadi dan atas nama Partai Demokrat menyatakan maaf atas pernyataannya tersebut.
Kasus ini tidak berlanjut hingga ke jenjang pengadilan.
Setelah ke luar dari Partai Demokrat, Ruhut berlabuh mendukung Jokowi.
Dia menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul ketika ditemui di Surabaya pada pemilu 2019.
Kontroversi
Isu rasistis kembali menimpa Ruhut dalam diskusi "Angket Century SBY Jatuh" yang digelar Forum Umat Islam di Wisma Darmala Sakti, Jakarta. Dalam diskusi tersebut, ia menyebutkan:
“Kasus yang seperti begini dari dulu sudah ada. Sejak zaman Megawati sudah ada, waktu itu Sri Mulyani-nya (maksudnya Menkeu) si Cina, Kwik Kian Gie.”
Salah seorang peserta diskusi, Adi, meminta pencabutan kata-kata tentang etnis tersebut, namun Ruhut akhirnya keluar meninggalkan ruangan.
Pada acara Indonesia Lawyers Club, Ruhut sering kali berseteru dengan pengacara Hotman Paris Hutapea karena berbagai pandangan yang selalu saling bertentangan. Ruhut/Hotman sendiri sering kali membawa-bawa masalah pribadinya kedalam perdebatan.
Ruhut juga sering kali terlihat berseteru dengan pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens. Pada 6 Desember 2013, Ruhut dilaporkan ke polisi oleh Boni Hargens, terkait ucapan penghinaanya yang berbau SARA dalam sebuah acara televisi nasional. (tribunnews/wikipedia/berbagai sumber)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Santai Laporan Dugaan Konten Rasis Meme Anies, Ruhut Sitompul: Pendukung Jokowi Tak Cengeng