Hepatitis Misterius
UPDATE Hepatitis Akut Misterius Menular lewat Asupan Makanan, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi
Hepatitis akut atau hepatitis misterius saat ini menjadi momok bagi anak-anak. Baru-baru ini, seorang anak di Tulungagung meninggal diduga terjangkit.
SURYA.co.id | JAKARTA - Penyakit hepatitis akut atau hepatitis misterius saat ini menjadi momok bagi anak-anak.
Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada organ hati.
Baru-baru ini, seorang anak di Tulungagung meninggal diduga terjangkit.
Sebelumnya, tiga anak di di Jakarta juga meninggal diduga disebabkan oleh hepatitis akut.
Penyakit hepatitis akut ini diketahui menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun.
Terkait media penyebaran hepatitis akut ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara.
Di artikel di bawah ini, Anda juga bisa mengenali gejala hepatitis akut yang sedang menyerang anak-anak di puluhan negara lain.
Baca juga: Anak Usia 7 Tahun di Tulungagung Terkonfirmasi Hepatitis Akut, Dinkes Kirim Sampel ke Kemenkes RI
Menurut Budi Gunadi Sadikin, virus yang menyebabkan penyakit hepatitis akut menular lewat asupan makanan atau melalui mulut.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk rajin cuci tangan dan memastikan kebersihan dari makanan yang masuk ke mulut.
"Apa yang perlu dilakukan masyarakat yang pertama adalah virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan, jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah lima tahun," ujar Budi saat memberikan paparan hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual, Senin (9/5/2022).
Ia pun menjelaskan, ciri-ciri penyakit hepatitis akut ditandai dari demam dan tingginya indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
"SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat," kata dia.
Adapun saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat serta Inggris mengenai penyakit hepatitis akut yang belakangan marak terjadi.
Baca juga: KENALI 5 Gejala Hepatitis Misterius Pada Anak Wajib Diwaspadai, di Jatim Ditemukan 114 Kasus Suspect
Hasilnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti virus penyebab penyakit yang banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun ini.
"Kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," kata Budi.
Budi mengatakan, saat ini, Indonesia bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika serta Inggris dalam upaya mendeteksi penyebab hepatitis akut.
Kemungkinan besar, penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus strain 41.
Namun, ada pula kasus yang bukan disebabkan oleh Adenovirus strain 41.
"Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa," ucap Budi.
5 gejala hepatitis akut
Sebelumnya di Jatim ditemukan sebanyak 114 kasus suspect hepatitis akut misterius.
Terkait gejala hepatitis misterius ini diungkapkan oleh Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Hanifah Oswari.
Baca juga: PANDUAN 6 Cara Cegah Hepatitis Misterius Pada Anak Menurut IDAI, Diketahui Kombinasi Virus Corona
Yakni, gangguan saluran cerna, diare, mual, muntah dan sakit perut.
"Ini saja sudah harus berhati-hati, segera bawalah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan menanti timbul gejala lanjutan seperti kuning," ujar Hanifah dalam keterangan pers secara virtual bersama Kementerian Kesehatan pada Kamis (5/5/2022).
"Karena kalau seperti itu akan lebih lambat lagi kita menolongnya. Jika bisa tertolong dengan cepat mudah-mudahan penyakit ini tidak dengan cepat berkembang menjadi buruk," tambah dia.
Hanifah mengungkapkan, ada laporan penambahan kasus yang diduga hepatitis akut pada anak.
Berikut ini panduan 6 cara cegah hepatitis misterius pada anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para orang tua perlu mengetahui penyebabnya penyakit ini.
Tak lama ini, tiga anak di Indonesia telah menjadi korban meninggal dunia akibat serangan dari penyakit hepatitis misterius ini.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab munculnya hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di berbagai negara selain Indonesia.
Penyakit hepatitis ini sudah terdeteksi menyerang 228 korban di 20 negara.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun melaporkan adanya kasus hepatitis akut misterius yang menginfeksi anak-anak di Amerika, Eropa dan Asia, sejak 15 April 2022.
Berikut gejala, bahaya dan cara mencegah hepatitis misterius yang telah merengut nyawa tiga anak di Indonesia.
"Penyebabnya bukan virus hepatitis yang sudah dikenal selama ini." Demikian kata Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik kepada Kompas.com, Rabu (4/5/2022).
Penyebab tersering terjadinya hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D dan E, namun penyebab tersebut tidak terdeteksi pada pasien-pasien ini.
Namun para ahli tengah menyelidiki penyebab pasti dari hepatitis misterius tersebut.
Sebagian ditemukan adanya Adenovirus tipe 41, sebagian lagi ditemukan SARS-CoV-2 (virus corona).
Sebagian dari kombinasi dua virus tersebut, masih memungkinkan dipicu oleh penyebab lainnya.
"Mungkin sekali penyebabnya Adenovirus tipe 41, yang sebelumnya tak pernah bikin kerusakan hati, kecuali yang imunitasnya buruk," papar dia.
WHO menyebutkan keluhan awal dari infeksi hepatitis misterius ditandai dengan sakit perut, muntah dan diare.
Kemudian berkembang menjadi peradangan hati yang berat, diikuti dengan peningkatan enzim hati, yang membuat pasien berwarna kuning (mencakup mata dan kulit).
Berdasarkan data yang dikeluarkan otoritas kesehatan Inggris, 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati.
Rentang usia pasien yang teridentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan sampai remaja berusia 16 tahun.
"Yang sekarang ini menyerang pada bayi dan anak yang sebelumnya imunitasnya bagus," jelas dia.
Dikarenakan penyebab pastinya belum diketahui, hepatitis misterius tergolong sebagai penyakit yang serius.
"Penyakitnya serius, gawat, sampai ada yang meninggal dan beberapa yang cangkok liver," tutup Guru Besar Spesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.
IDAI mengeluarkan panduan untuk mencegah hepatitis akut misterius pada anak.
Ada pun enam cara yang direkomendasikan IDAI untuk mencegah hepatitis misterus tersebut.
Berikut rangkuman selengkapnya:
1. Mencuci tangan
2. Mengonsumsi air bersih yang matang
3. Konsumsi makanan yang bersih dan matang penuh
4. Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya
5. Menggunakan alat makan sendiri-sendiri
6. Memakai masker dan menjaga jarak
Meski belum diketahui penyebabnya, hepatitis akut memiliki gejala yang perlu diwaspadai.
Penyebab hepatitis pada anak
Penyebab hepatitis pada anak Sama dengan orang dewasa, hepatitis pada anak juga terdapat lime janis, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E.
Berikut penyebab hepatitis berdasarkan jenisnya:
1. Hepatitis A
Penyakit ini ditularkan melalui kontak oral atai terpapar feses yang sudah terkontaminasi dengan virus Hepatitis A.
Biasanya, penyakit ini menyebar ke anak-anak melalui:
- Mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan kamar mandi.
- Minum air yang terkontaminasi oleh feses yang terinfeksi.
- Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi atau popok kotor dan kemudian meletakkan tangan di dekat mulut Anda.
- Wabah dapat terjadi di pusat penitipan anak.
- Perjalanan internasional ke daerah di mana hepatitis A biasa terjadi Transfusi darah.
2. Hepatitis B
Hepatitis B menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain.
Penyakit ini dapat menyebar melalui jarum suntik dan instrumen tajam.
Hal ini juga dapat menyebar dengan berbagi barang-barang pribadi seperti pisau cukur dan sikat gigi.
Bayi dapat tertular virus selama kehamilan jika ibu mereka memiliki virus.
Anak-anak dapat menyebarkannya ke orang lain melalui kontak rumah tangga atau melalui goresan atau luka.
Berikut kondisi yang membuat anak bisa terkena Hepatitis B:
- Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B
- Anak-anak yang tinggal di rumah tangga di mana seseorang terinfeksi virus.
- Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah dan membutuhkan transfusi darah.
- Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
- Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, seperti penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.
3. Hepatitis C
Hepatitis C melewati darah yang terinfeksi.
Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak seksual.
Ibu juga dapat menularkannya kepada bayinya selama kehamilan.
Berikut anak-anak yang berisiko terkena hepatitis C:
- Anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki virus hepatitis C
- Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia
- Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
- Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, termasuk penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.
- 4. Hepatitis D
Jenis hepatitis ini hanya dapat terjadi pada penderita hepatitis B.
Hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak Anda terinfeksi hepatitis B, atau dapat dimulai di kemudian hari.
Hepatitis D tidak dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan.
Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebut juga dengan hepatitis enterik.
Penyakit ini mirip dengan hepatitis A, ditularkan melalui kontak oral atau terpapar kotoran yang terinfeksi virus.
Jenis hepatitis ini biasanya tidak fatal.
Namun jika terjadi selama kehamilan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada janin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berbagai Cara Penularan Hepatitis Pada Anak"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Bahaya dan Cara Mencegahnya"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes: Tak Ada Kaitan Hepatitis Akut dengan Vaksinasi Covid-19"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Diduga Hepatitis Akut Dilaporkan Bertambah di Indonesia"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Hepatitis Akut yang Serang Anak-anak Menular Lewat Asupan Makanan"