Jokowi dan Megawati Silaturahmi, Puan Beberkan Topik Pembicaraan Keduanya

Jokowi dan Megawati lakukan silaturahmi bersama. Puan menyampaikan bahwa pembicaraan berkisar mengenai Pilpres 2024.

Penulis: And | Editor: APS
DOK. Humas DPR RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi bersama Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani. 

SURYA.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani menjelaskan isi pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pembicaraan tersebut terjadi saat Jokowi dan Megawati melakukan pertemuan dalam rangka silaturahmi Lebaran 2022.

Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh membahas hal-hal strategis yang berhubungan dengan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai, kunjungan tersebut sebagai hal yang positif, mengingat salama ini ada ketegangan antara Jokowi dan Megawati.

Selain itu, silaturahmi itu juga menjadi kesempatan untuk membahas berbagai isu kebangsaan, mulai dari ekonomi hingga ke permasalahan ibu kota baru.

Baca juga: Bakal Maju Jadi Capres 2024, Puan Diminta SMRC Menangkan Hati Pemilih PDIP Dahulu

“Saya melihat hal positif dalam pertemuan itu, karena selama ini ada ketegangan-ketegangan antara PDI-P, Megawati dengan Jokowi,” ujar Ujang dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Tribunjateng.com, Senin (9/5/2022).

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) itu tidak menampik bahwa adanya kemungkinan pembicaraan arah politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menangkap adanya sinyal perbedaan arah politik dari kedua tokoh.

Menurutnya, pertemuan itu menjadi ajang untuk menjajaki kemungkinan Jokowi mendukung Puan Maharani dalam kontestasi 2024. Hal itu dikarenakan, Megawati telah menangkap gelagat arah dukungan Jokowi yang berbeda.

“Justru pertemuan kemarin ingin menyampaikan persepsi. Jadi Megawati sudah merasa kelihatannya arah dari Jokowi yang mungkin tidak mau mendukung PDI-P atau tidak mendukung Puan. Bisa jadi, ‘Bagaimana Pak Presiden Jokowi 2024 nanti bisa mendukung kami tidak?’ Begitu,” ungkapnya.

Baca juga: Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus, Puan: Salah Satu Ciri Daerah Maju

Lebih lanjut, menurutnya Jokowi dan PDI-P saling membutuhkan. Ia juga memprediksi Jokowi tidak akan sehaluan dengan PDI-P dalam Pilpres 2024.

Hal itu karena dapat merugikan Jokowi ketika bakal pasangan calon yang diusung menang, Jokowi akan kehilangan semua kekuatan politik.

“Saya melihat kemungkinan besar juga membahas persoalan Pilpres 2024. Karena saya mengamati arah politik Jokowi dan arah politik Megawati akan berbeda. Bisa jadi nanti PDI-P akan mengusulkan Puan, tetapi Jokowi mengusulkan yang lain. Jadi bisa jadi Jokowi mendukung yang tidak didukung oleh PDI-P atau Megawati,” jelasnya.

Namun, pihaknya menilai bahwa Puan sebagai calon dari PDI-P di Pilpres 2024 masih kurang dalam mendapat perhatian dari publik, meski sebelumnya Puan telah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Apabila Puan hendak bersaing di Pilpres 2024, ia harus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan nilai tawar dan mendapatkan perhatian publik.

Baca juga: Hadiri Groundbreaking Kantor DPC PDIP Wonogiri, Puan Singgung PDIP Siap Hattrick Menangkan Pemilu

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved