Hepatitis Misterius
PEMKOT SURABAYA Antisipasi Hepatitis Misterius Menyerang Anak, di Jatim Ditemukan 114 Kasus Suspect
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan langlah antisipasi penularan hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Iksan Fauzi
Pihaknya juga berpesan agar masyarakat tetap menerapkan PHBS secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal.
"Yakni, dengan cara mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, dan makan-makanan yang bersih dan matang penuh" katanya.
"Juga, membuang tinja dan/ atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri serta memakai masker dan menjaga jarak," tuturnya.
Sebagai bentuk deteksi dini, ia meminta masyrakat untuk segera membawa pasien dengn indikasi tersebut ke Fasyankes terdekat.
Terutama,anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/ muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/ kejang, lesu, dan demam tinggi.
Juga, membatasi mobilisasi keluar rumah dan luar wilayah sehingga dapat mencegah risiko penularan penyakit.
"Dan terakhir adalah konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam berinteraksi sosial dan berkegiatan sehari-hari," pungkasnya.
114 kasus suspect hepatitis akut di Jatim
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (penyebabnya) pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara juga terus bertambah.
Di dunia, jumlah kasus hepatitis akut mencapai 169 kasus, tujuh belas anak atau sekitar 10 persen di antaranya memerlukan transplantasi hati dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Di Indonesia kewaspadaan meningkat, setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Sedangkan berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, minggu I – minggu 17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspect hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Bahkan, di minggu ke-14 hingga minggu ke-17 jumlahnya cenderung mengalami kenaikan.
Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspect hepatitis akut yang dilaporkan dengan usia secara umum (tidak spesifik ≤ 16 tahun).
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim, khususnya kepada anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.