Hepatitis Misterius
KENALI 5 Gejala Hepatitis Misterius Pada Anak Wajib Diwaspadai, di Jatim Ditemukan 114 Kasus Suspect
Belum reda pandemi Covid-19, kini muncul penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di 20 negara seperti laporan WHO.
SURYA.co.id | JAKARTA - Belum reda pandemi Covid-19, kini muncul penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di 20 negara seperti laporan World Health Organization (WHO).
Di Indonesia sendiri, setidaknya sudah ada tiga anak diduga menjadi korban hepatitis akut misterius yang belum diketahui asal usulnya.
Tiga anak itu sebelumnya dirawat di RS Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta.
Sementara, hingga saat ini di Jatim ditemukan sebanyak 114 kasus suspect hepatitis akut misterius.
Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada organ hati.
Bagi orang tua yang memiliki anak usia di bawah 16 tahun, sebaiknya mengenali 5 gejala hepatitis misterius yang wajib diwaspadai.
Terkait gejala hepatitis misterius ini diungkapkan oleh Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Hanifah Oswari.
Yakni, gangguan saluran cerna, diare, mual, muntah dan sakit perut.
Baca juga: PANDUAN 6 Cara Cegah Hepatitis Misterius Pada Anak Menurut IDAI, Diketahui Kombinasi Virus Corona
"Ini saja sudah harus berhati-hati, segera bawalah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan menanti timbul gejala lanjutan seperti kuning," ujar Hanifah dalam keterangan pers secara virtual bersama Kementerian Kesehatan pada Kamis (5/5/2022).
"Karena kalau seperti itu akan lebih lambat lagi kita menolongnya. Jika bisa tertolong dengan cepat mudah-mudahan penyakit ini tidak dengan cepat berkembang menjadi buruk," tambah dia.
Hanifah mengungkapkan, ada laporan penambahan kasus yang diduga hepatitis akut pada anak.
Namun, kasus-kasus itu masih harus diinvestigasi lebih lanjut untuk memastikan apakah kasus tersebut benar hepatitis akut atau bukan.
"Pada saat ini memang sudah ada laporan-laporan, baik dari Jakarta penambahan kasusnya maupun dari luar kota. Sudah ada laporan-laporan dugaan untuk keadaan penambahan kasus (Hepatitis akut)," ujar Hanifah.
"Tapi hal ini masih dalam investigasi apakah benar masuk dalam kriteria Hepatitis akut berat atau bukan. Jadi sebenarnya sudah ada laporan, tapi belum ada investitasi lebih lanjut," lanjut dia.