Berita Entertainment

Biodata Egy Maulana Vikri Kekasih Adiba Khanza Anak Umi Pipik, Peraih Top Scorer Piala AFF U-18 2017

Berikut ini profil dan biodata Egy Maulana Vikri, kekasih Adiba Khanza, putri Umi Pipik dan mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
Kolase Instagram
Adiba Khanza dan Egy Maulana Vikri 

SURYA.CO.ID - Berikut ini profil dan biodata Egy Maulana Vikri, kekasih Adiba Khanza, putri Umi Pipik dan mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.

Belum lama ini, Adiba Khanza memamerkan momen bersama Egy Maulana Vikri

Momen ini terjadi saat Egy Maulana pulang ke Tanah Air, untuk menjalani masa libur kompetisi Liga Super Slovakia.

Egy Maulana menyempatkan diri datang ke rumah Adiba Khanza. 

Diketahui dari unggahan Instagram Umi Pipik, ia tampak antusias menyambut kedatangan Egy Maulana Vikri.

Sementara di unggahan Instagram Adiba, ia membagikan foto saat bersama Egy dalam suasana lebaran.

Pada slide pertama Adiba terlihat berfoto bersama keluarga.

Perhatian netizen tertuju pada slide ketiga, dimana Egy dan Adiba sedang mengabadikan momen berdua.

Dalam unggahan, Adiba Khanza dan Egy Maulana Vikri nampak begitu serasi.

Keduanya terlihat duduk dan tersenyum menghadap ke kamera.

Egy dan Adiba juga kompak dengan memakai pakaian berwarna sama yakni hitam.

Dalam caption, Adiba menuliskan pendapat mengenai perayaan lebaran tahun ini. 

"My Eid," tulis Adiba Khanza dilansir dari Instagram, Rabu (4/5/2022).

Tak sedikit, netizen ikut memberikan komentar di unggahan tersebut.

"Semoga jodoh aamiin," tulis @raaniiu_.

"Kawall sampe halal maszehhhh," tulis @dzaka_ms.

"waahhhh go public. Gemes," tulis @shyexi.clad.

"OMG adaa egyy guyss," tulis @pprstika_.

"Aahh suka bngt sama pasangan ini," tulis @fiansftri_.

Siapa sosok Egy Maulana Vikri?

Dilansir dari Tribun Video, Egy Maulana Vikri lahir di Medan, Sumatera Utara pada 7 Juli 2000.

Ia merupakan putra dari pasangan Syarifuddin dan Aspiyah.

Pemain yang kini berlaga di Polandia ini menyukai sepakbola sejak kecil.

Hal itu karena lingkungan keluarga yang juga menyukai sepakbola.

Syarifuddin pun dulunya juga merupakan pemain sepakbola.

Sebelumnya, sang kakak telah lebih dulu dikenalkan dengan sepakbola oleh Syarifuddin.

Meski sudah minta dibelikan sepatu sejak umur empat tahun, ternyata Egy baru mahir mengikat tali sepatu setelah kelas 6 SD.

Untuk mengikat tali sepatu, ia meminta bantuan teman atau ayahnya.

Di sebuah lemari di rumah Egy Maulana Vikri, tersimpan berbgai trofi.

Selain trofi Egy Maulana Vikri, beberapa di antaranya merupakan trofi Syarifuddin dan Yusrizal Muzakki, kakak Egy.

Selain itu, potongan koran yang memuat berita tentang Egy Maulana Vikri juga terpajang rapi di dinding.

Egy Maulana Vikri mengenyam pendidikan sepakbola di SSB Tasbi, Medan.

Bakat Egy Maulana Vikri semakin terasah ketika ia bergabung dengan Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara.

Kala itu ia berlaga pada Grassroots Indonesia U-12 Tournament 2012, yang diadakan di tangerang Selatan.

Egy Maulana Vikri berhasil menjadi top scorer setelah menyarangkan 10 gol di gawang lawan.

Berkat hal ini juga, klubnya tampil sebagai juara.

Pada tahun 2015, Egy mampu membawa Indonesia juara Gothia Cup 2015, di Swedia.

Bahkan, ia juga diganjar hadiah sebagai pemain terbaik.

Egy Maulana Vikri menjadi satu diantara pemain yang diandalkan Persab Brebes pada kompetisi Piala Soeratin 2016.

Pada kompetisi itu, Persab Brebes tampil sebagai juara.

Selain itu, Egy Maulana dinobatkan menjadi pemain terbaik sekaligus top scorer Piala Soeratin 2016.

Ia juga tercatat pernah mendapat Jouer Revelation Trophee pada Toulon Turnament 2017.

Penghargaan ini juga pernah didapatkan Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo.

Kala itu, panelis turnamen menilai Egy Maulana Vikri sebagai pemain yang berpengaruh di tim.

Ia juga menjadi satu-satunya penerima Jouer Revelation Trophee meskipun tim yang dibela tidak lolos fase grup.

Bahkan pelatih Espanyol menjuluki Egy Maulana sebagai Messinya Indonesia karena kemampuannya dalam mengolah bola.

Egy Maulana Vikri juga tercatat bergabung dengan Timnas Indonesia.

Bersama Timnas Indonesia U-18, Egy Maulana berhasil menjadi top scorer pada Piala AFF U-18 tahun 2017.

Berikut adalah riwayat tim Egy Maulana Vikri:

- 2018 Lechia Gdansk
- 2015 Apacinti Football Academy
- 2013-2017 Diklat Ragunan
- 2012 SSB Tasbi Medan

Penghargaan Tim

- Lechia Gdansk, juara Piala Polandia 2019
- Timnas Indonesia, juara 3 Piala AFF U-18 tahun 2017
- ASIOP Apacinti, juara Gothia Cup 2016
- Persab Brebes, juara Soeratin Cup 2016
- SSB Tasbi, juara Grassroots Indonesian U-12 Tournament 2012

Penghargaan Pribadi

- Top Scorer AFF U-18 2017
- Breakthrough Player Toulon Tournament 2017
- Top Scorer Soeratin Cup 2016
- Pemain Terbaik Gothia Cup 2016
- Top Scorer Gothia Cup 2016
- Top Scorer Grassroots Indonesian U-12 Tournament 2012

Egy Maulana Tiba di Singapura

Egy Maulana Vikri baru tiba di Singapura pada Selasa (21/12/2021). Sebelumnya, ia membela FK Senica di Liga Slovakia sampai jeda musim dingin.

Kendati begitu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong belum menurunkan Egy ke lapangan saat melawan Singapura pada laga leg pertama semifinal, Rabu (22/12/2021).

Pasalnya, Shin Tae-yong menilai Egy belum siap bermain dan memilih untuk mengistirahatkan sang pemain.

Shin Tae-yong mengatakan bahwa Egy baru bisa diturunkan saat melawan Singapura pada laga leg kedua semifinal.

Egy Maulana Vikri sendiri sekarang dalam kondisi baik dan siap tempur bersama Indonesia di Piala AFF 2020.

"Alhamdullilah, saya sudah berlatih di sini bersama tim dan pelatih. Kondisi saat ini bagus dan tidak ada masalah," kata Egy Maulana Vikri dikutip dari laman resmi PSSI.

Kehadiran Egy Maulana Vikri bisa memperkuat daya serang Garuda. Hal itu pun sudah diakui Shin Tae-yong sebelum sang pemain bergabung.

Egy pun berpotensi langsung masuk starting XI saat duel jilid II timnas Indonesia vs Singapura di semifinal Piala AFF 2020.

Selama gelaran Piala AFF 2020, Shin Tae-yong kerap memainkan skema tiga penyerang di lini depan.

Irfan Jaya dan Witan Sulaeman merupakan penyerang sayap yang sering kali diandalkan Shin Tae-yong dalam 11 pemain utama Garuda.

Sementara satu pemain lagi berperan sebagai penyerang murni yang diisi Ezra Walian, Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, dan Hanis Saghara

Tiga nama pertama di atas sudah pernah merasakan tampil sebagai starter di Piala AFF 2020. Sementara, Hanis Sagara selalu turun dari bangku cadangan.

Ezra Walian merupakan striker murni Indonesia yang lebih sering menjadi starter di Piala AFF 2020 dengan catatan tiga penampilan. Kemudian, Dedik dua kali menjadi starter dan Yudo sekali.

Adapun baru satu gol yang dicetak oleh striker timnas Indonesia di Piala AFF 2020 melalui Ezra Walian saat melibas Laos (5-1).

Hal ini mengartikan penyerang Garuda masih belum cukup klinis di Piala AFF 2020.

Pada laga leg pertama Singapura, Shin Tae-yong bahkan sampai melakukan dua kali melakukan pergantian striker.

Pertama, saat Dedik digantikan Ezra pada awal babak kedua. Lalu, Ezra ditarik keluar dengan Hanis Sagara pada 10 menit akhir.

Ketika Hanis Sagara masuk, intensitas serangan timnas Indonesia yang sempat menurun mulai kembali meningkat.

Pemain Persikabo 1973 itu pun juga sempat memberikan ancaman ke gawang Singapura.

Melihat Shin Tae-yong yang gemar mengubah-ubah susunan pemain, Hanis berpotensi menjadi starter untuk kali pertama.

Adanya Egy membuat timnas Indonesia bisa memainkan formasi 4-2-3-1. Egy bisa mengisi posisi nomor 10, sementara Irfan dan Witan di sektor sayap.

Di lini tengah, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya diprediksi akan menjadi duet lagi sebagai gelandang Garuda.

Mundur ke belakang, kuartet Asnawi Mangkualam, Fachruddin Aryanto, Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan diperkirakan akan kembali dipasang STY.

Lalu, Nadeo Argawinata tetap menjadi benteng terakhir Garuda di bawah mistar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved