Deltras Sidoarjo

Mamak Alhadad Doakan Deltras Sidoarjo Raih Prestasi Tinggi di Liga 2

Deltras Sidoarjo tidak memperpanjang ikatan kerja sama dengan pelatih M Zein Alhadad yang telah melaoloskan The Lobster promosi ke Liga 2 musim depan

Editor: Fatkhul Alami
Istimewa untuk Surya.co.id
Mamak Alhadad Doakan Deltras Sidoarjo Raih Prestasi Tinggi di Liga 2 Musim Ini 

 


SURYA.co.id | SURABAYA - Deltras Sidoarjo tidak memperpanjang ikatan kerja sama dengan pelatih M Zein Alhadad yang telah melaoloskan The Lobster promosi ke Liga 2 musim depan.

Deltras Sidoarjo sudah menunjuk Ibnu Grahan guna mangarungi Liga 2 satu musim kedepan.

Kini Mamak -panggilam M Zein Alhadad bersama Deltras sudah selesai. Pasca lolosnya Deltras ke kompetisi Liga 2 nasional, statusnya bebas.

“Sudah tidak ada ikatan kerja lagi (dengan Deltras),” sebut M Zein Alhadad di Surabaya, akhir pekan lalu.

Bagi Mamak, tak dipakai lagi oleh Deltras Sidoarjo bukan menjadi masalah. Hal itu sudah biasa terjadi dalam sepakbola. Justru dia mendoakan Deltras terus berprestasi.

“Ada sih tawaran klub lain, tetapi saya masih pilih-pilih tawaran klub tersebut. Saya tidak mau sembarangan menerima tawaran. Jika saya merasa cocok dan senang, saya akan siap,” jelas Mamak.

Mamak memberi contoh ketika menerima tawaran Deltras Sidoarjo yang berkompetisi di Liga 3.

Mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta ini tidak pikir panjang, dia langsung memutuskan menerima tawaran mengarsiteki Deltras dengan segala fasilitas yang didapatkan.

“Saya punya riwayat panjang dengan Deltras yang pernah saya bawa berprestasi di Copa Indonesia 2008-2009 dan saya terpilih sebagai pelatih terbaik. Itu sudah terjadi pada 14 tahun yang lalu,” terang Mamak.

Dalam sejarah sepakbola Indonesia, Mamak sukses sebagai pemain maupun pelatih. Baik di tingkat klub maupun bersama Timnas Indonesia.

Mamak menyelamatkan Persija Jakarta dari jurang degradasi pada kompetisi Liga Indonesia.

“Saat itu, Persija yang ditangani Paolo Camarco nyaris terdegradasi karena 14 pertandingan tak pernah menang. Namun, saat saya diminta menggantikan posisinya mampu membalikkan keadaan,” tutur pelatih asli kelahiran Surabaya ini.

Selain itu, Mamak juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games dan SEA Games. Kala itu, pelatih kepala dipegang Aji Santoso.

Mamak juga pernah tercatat sebagai asisten pelatih Timnas Inonesia kala dilatih Peter White.

Sukses Mamak tidak cuma saat menajdi pelatih. Saat menjadi pemain, ia juga cukup memiliki rekam jejak mentereng.

Mamak membawa klub ASGS menjadi semifinalis kompetisi Ligina 1 1994.

“ASGS menjadi satu-satunya klub tanpa pemain asing lolos ke babak semifinal. Targetnya lolos 8 besar,” kenangnya.

Ia juga beberapa kali menjadi pemain terbaik dan top skorer bersama Niac Mitra maupun Timnas Indonesia.

Saat diminta menjadi pelatih Deltras Sidoarjo di Liga 3, Mamak mengaku tidak berpikir panjang. Lantaran ia punya hubungan dan sejarah dengan klub kebanggaan warga Sidoarjo.

“Saya bersedia menangani Deltras karena semata-mata cinta dengan Delta Mania. Saya tertantang untuk meloloskan Deltras ke Liga 2,” beber Mamak.

Mamak mengaku, dirinya memutuskan jadi pelatih Deltras Sidoarjo karena diminta petinggi sepakbola di Sidoarjo untuk memenuhi target lolos ke Liga 2. Berkat sentuhan tangan dinginnya, Deltras Sidoarjo sukses lolos.

Ketiga petinggi Deltra yang meminta Mamak, yakni CEO Deltras Amir Burhanudin, Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh yang asli Sidoarjo dan mantan Kapolres Sidoarjo Sumardji.

“Saya berterima kasih kepada ketiga orang tersebut, manajemen Deltras dan suporter atas dukungan dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menangani Deltras dan sukses lolos ke Liga 2,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved