Berita Lumajang
Demi Memenuhi Kebutuhan Lebaran, Warga di Lumajang Ramai Gadai Perhiasan Emas dan Barang Elektronik
Pengunjung Pegadaian di Lumajang didominasi oleh perempuan. Mereka ada yang menggadaikan kulkas, televisi hingga perhiasan emas.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Momen Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang sudah semakin dekat, membuat cukup banyak masyarakat yang membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan Lebaran. Tidak jarang bagi mereka yang tak mempunyai dana darurat, terpaksa menggadaikan aset barang berharganya, mulai dari barang elektronik atau perhiasan emas.
Kondisi seperti ini terlihat di beberapa kantor pegadaian swasta di Kabupaten Lumajang. Selain itu, kantor pegadaian milik negara juga mulai ramai didatangi warga.
Pengunjung Pegadaian didominasi oleh perempuan. Mereka ada yang menggadaikan kulkas, televisi hingga perhiasan emas.
Warga Labruk Kidul, Dewi misalnya, dia sengaja menggadaikan gelang emas miliknya demi mendapatkan bekal untuk berlebaran. Uang segar itu nantinya akan digunakan untuk membeli jajanan hingga angpau Lebaran.
"Ponakanku itu banyak. Uang ini nanti buat kasih hadiah ke anak-anak sama buat beli baju," ungkapnya.
Kepala Cabang Pegadaian Lumajang, Suryo Laksono mengatakan, memang selama Ramadan 1443 Hijriah, pegadaian sudah mulai ramai didatangi warga.
Memasuki minggu ketiga puasa, peningkatan kedatangan warga cukup signifikan. Jumlah transaksi ada peningkatan sekitar 50 persen.
"Kalau hari-hari sebelum Ramadan, sehari transaksi 100 orang. Bulan ini, sehari bisa mencapai 200 orang," kata Suryo.
Mereka yang datang keperluannya cukup beragam. Ada yang menggadaikan barang, namun ada pula yang justru menebus barang.
Pantauannya hingga Ramadan minggu kedua kemarin, cukup banyak masyarakat dari kalangan pedagang berbondong-bondong datang ke Pegadaian. Di moment ini, memang biasanya pedagang lebih banyak membutuhkan modal untuk menyetok barang. Biasanya mereka memilih solusi cepat mendapatkan modal tambahan dengan menangguhkan aset.
"Bulan Ramadan atau Idul Fitri itu bulannya ramai-ramainya pembeli. Nah itu, biasanya pedagang butuh modal buat menyetok barang," kata Suryo.
Sementara menurut pengamatannya H-7 lebaran, tidak sedikit pula orang-orang yang justru menebus barang. Rata-rata mereka adalah golongan karyawan yang ingin menebus barang di Pegadaian setelah menerima THR.
"Biasanya ibu-ibu kurang pede kalau tidak bersolek ketika Lebaran. Nah itu gerai kami ramai," ujarnya.
Setelah hari raya, lanjut dia, biasanya warga akan kembali berbondong-bondong menggadaikan barang berharga mereka. Suryo menduga, warga yang menggadaikan barangnya tersebut biasanya membutuhkan uang kembali setelah keluar banyak biaya saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.