Ramadan 2022

Apa Itu Itikaf? Amalan yang Dianjurkan Saat Malam Lailatul Qadar, Ini Keutamaannya

Apa itu I'tikaf? Amalan yang dianjurkan pada saat malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan, berikut penjelasan dan juga keutamaannya. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar, Amalan Itikaf dianjurkan 

SURYA.co.id, - Apa itu I'tikaf? Amalan yang dianjurkan pada saat malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan, berikut penjelasan dan juga keutamaannya. 

Seperti diketahui, Bulan Ramadan 2022 atau Ramadan 1443 H telah memasuki 10 hari terakhir. 

Artinya, akan ada peristiwa Malam Lailatul Qadar atau malam yang disebut lebih baik dari 1000 bulan. 

Pada malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah serta amalan-amalan baik. 

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah melakukan I'tikaf. 

QIYAMUL LAIL - Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar.
QIYAMUL LAIL - Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. (surya/ahmad zaimul haq)

Apa itu I'tikaf? dan bagaimana cara melakukannya? berikut dirangkum SURYA.co.id dari Tribunnews.com. 

Dikutip dari sumsel.kemenag.go.id, I’tikaf ialah berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.

I’tikaf merupakan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dengan sungguh-sunguh.

Banyak hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah saw sering melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Bahkan menjelang wafatnya beliau, Rasulullah melakukan i’tikaf selama dua puluh hari terakhir Ramadhan.

Kemudian hal itupun diikuti oleh para istri nabi saw setelah beliau wafat.

Dari Aisyah ra:

“Rasulullah melakukan i’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, maka ketika di tahun menjelang wafatnya, Rasulullah beri’tikaf dua puluh hari. Dan istri-istrinya beri’tikaf setelah itu.”( HR. Bukhori dan Muslim).

Hal senada juga disampaikan oleh Ibnu Umar, ra berkata:

“Rasulullah melakukan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan” (HR. Bukhori dan Muslim).

Keutamaan Itikaf

Di antara keutamaan i’tikaf, selain ia merupakan sunnah yang dicontohkan baginda Rasulullah, sesungguhnya I’tikaf memiliki keutamaan yang sangat besar.

Pertama, menjauhkan diri dari neraka. Dari ibnu Abbas ra:

“Barang siapa beri’tikaf satu hari karena mengharap keridhoan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat” (HR. Thabrani, Baihaqi dan dishohihkan oleh Imam Hakim).

Kedua, dijanjikan surga. Imam Al-Khatib dan Ibnu Syahin meriwayatkan hadits dari Tsauban ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang beri’tikaf antara Maghrib dan Isya di masjid, dengan tidak berbicara kecuali sholat dan membaca Al-Quran, maka Allah berhak membangunkan untuknya istana di surga."

Ketiga, dengan i’tikaf, seseorang akan lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah.


Sehingga dengan i’tikaf seseorang akan berkesempatan mendapatkan kemuliaan lailatul qodar.

Adapun penjelasan oleh Dosen Syariah Universitas Nahdatul Ulama Purwokerto, Agus Salim S.Sy MH dalam kanal YouTube Tribunnews, tentang hukum melakukan i'tikaf.

"I'tikaf ini merupakan satu ibadah yang sudah dilakukan oleh para nabi terdahulu, dan kemudian nabi Muhammad (juga) melakukannya"

"Melakukannya Nabi Muhammad terhadap i'tikaf ini adalah hukumnya sunnah bukan wajib," jelas Agus.

Agus juga menjelaskan mengapa bulan Ramadhan selalu identik dengan i'tikaf, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.

Oleh karenanya, kita dianjurkan untuk banyak melakukan amalan baik di bulan Ramadhan.

Syarat Melakukan Itikaf

Dikutip dari muhammadiyah.or.id, untuk sahnya i’tikaf diperlukan beberapa syarat, di antaranya:

- Orang yang melaksanakan i’tikaf beragama Islam

- Orang yang melaksanakan i’tikaf sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan

- I’tikaf dilaksanakan di masjid, baik masjid jami’ maupun masjid biasa

- Orang yang akan melaksanakan i’tikaf hendaklah memiliki niat i’tikaf

- Orang yang beri’tikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya orang yang tidak berpuasa boleh melakukan i’tikaf

Amalan-amalan yang dapat dilaksanakan selama I’tikaf

Ada beberapa amalan (ibadah) yang dapat dilaksanakan oleh orang yang melaksanakan i’tikaf, yaitu;

- Melaksanakan salat sunat, seperti salat tahiyatul masjid, salat lail dan lain-lain

- Membaca al-Quran dan tadarus al-Quran

- Berdzikir dan berdo’a

- Membaca buku-buku agama

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved