AWAS Ada Aplikasi Azan dan Konten Keagamaan di HP yang Bisa Curi Data Pengguna, Ini Imbauan Kemenag!
Masyarakat diimbau waspada adanya banyak aplikasi di Playstore yang bisa mencuri data pribadi penggunanya.
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Masyarakat diimbau waspada adanya banyak aplikasi di Playstore yang bisa mencuri data pribadi penggunanya.
Salah satunya, aplikasi keagamaan seperti konten azan, jadwal salat dan mengaji.
Belum lama ini, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya merilis ada 11 aplikasi azan dan jadwal salat yang mencuri data pengguna.
Adapun, 11 daftar aplikasi yang terindikasi mencuri data pribadi:
Baca juga: KEKUATAN Surat Al Waqiah Bagi Umat Muslim, Diajuhkan dari Kemiskinan & Mendapat Ketenangan Jiwa Raga
1. Speed Camera Radar: Sudah diunduh 10 juta download.
2. Al Moazin Lite: 10 juta download.
3. WIFI Mouse: 10 juta download.
4. QR & Barcode Scanner: 5 juta download.
5. Qibla Compass - Ramadan 2022: 5 juta download.
6. Simpel Weather & Clock Widget: 1 juta download.
7. Handcent Nex SMS Text W/MMS: 1 juta download.
8. Smart Kit 360: 1 juta download.
9. Al Quran MP3 - 50 Recutirs & Translation Audio: 1 juta download.
10. Full Quran MP3 : 1 juta donwload.
11. Audiosandroid Audio Studio DAW: 1 juta download.
Terkait hal ini, Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M. Fuad Nasar mendukung imbauan Polda Metro Jaya agar masyarakat mewaspadai pencurian data pribadi dari aplikasi di playstore, termasuk aplikasi yang menyalahgunakan konten azan, jadwal salat dan mengaji.
Menurutnya, masyarakat perlu mewaspadai kejahatan dengan modus tersebut.
“Modus kejahatan cyber bisa dilakukan melalui aplikasi dengan konten apa saja, tidak terkecuali konten keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan para pengguna," ujar Fuad yang dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (23/4/2022).
Fuad meminta kepolisian untuk mengusut dan menangkap para pelakunya agar masyarakat terhindar dari kejahatan siber.
"Aplikasi di play store yang diduga mencuri data pribadi harus diusut dan ditindak sesuai hukum yang berlaku." imbuhnya.
Selain itu, Fuad mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.
Masyarakat, kata Fuad, dapat mengunduh aplikasi resmi dari Kemenag serta ormas Islam.
"Masyarakat dapat mengunduh aplikasi azan dan jadwal salat yang dikeluarkan Kemenag, ormas Islam, dan penyedia fitur dakwah digital lainnya yang kredibel dan terpercaya,” ujar Fuad.
Temuan Kaspersky
Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky juga merilis informasi tentang beberapa aplikasi dari Google Play Store yang mengandung malware berbahaya.
Beberapa aplikasi berbahaya tersebut masuk kedalam kategori aplikasi editing foto dan video.
Diantaranya Magic Photo Lab - Photo Editor, aplikasi yang menawarkan berbagai efek megical.
Kemudian ada Blender Photo Editor - Easy Photo Background Editor aplikasi satu ini diklaim dapat memberikan efek blending pada foto, dan terakhir Pix Photo Motion Edit 2021 yang dapat membuat foto berubah bentuk menjadi motion dengan efek gerak pada background.
Kaspersky menyatakan ketiga aplikasi ini mencuri informasi kredensial milik penggunannya secara diam – diam melalui log in Facebbok.
Kemudian setelah mendapatkan informasi tersebut, ketiga aplikasi ini akan langsung mengakses rekening bank yang dimiliki korbannya.
Belakangan modus dengan menggunakan “login with Facebook” cukup banyak diterapkan beberapa aplikasi di Play Store maupun App Store.
Sebagian pengguna terpaksa memilih opsi tersebut lantaran tidak mau repot karena harus membuat akun baru saat akan menggunakan aplikasi tersebut.
Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan pemilik aplikasi bodong untuk melancarkan aksi jahatnya.
Sejauh ini Google mengaku kerap menemukan aplikasi berbahya di toko Play Store, sebanyak 150 aplikasi baru – baru ini dihapus karena mengandung malware GriftHorse Trojan yang membanjiri ponsel korban dengan notifikasi bahwa mereka telah memenangkan hadiah.
Dengan mengeklik informasi tersebut, maka korban akan langsung diarahkan untuk mengisi nomor handphone dengan alasan untuk verifikasi.
Padahal secara tidak sadar korban telah didaftarkan website tersebut untuk bergabung ke layanan SMS premium berbiaya 30 Euro (sekitar Rp 494.000) setiap bulannya.
Meski sudah dihapus, Google mengimbau untuk segera menghapus beberapa aplikasi diatas apabila masih ditemukan di ponsel pengguna.
Selain itu pihaknya berharap agar pengguna lebih selektif lagi saat akan mendownloa d aplikasi maupun melakukan login pada suatu aplikasi.
Dengan begini maka akan meminimalisir jumlah korban kejahatan dari aplikais bodong.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kementerian Agama Minta Polisi Usut Dugaan Aplikasi Azan Curi Data Pengguna, Ini Daftarnya