Wawancara Eksklusif
Kepala Dinas ESDM Jatim Nur Kholis : Tahun Ini Pengadaan Motor Listrik
Tahun 2023 akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas bermotor listrik berbasis baterai
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim siap mendukung kebijakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan kompor induksi.
Menurut Kepala Dinas ESDM Jatim Nur Kholis gerakan itu akan dimulai dari internal. "Di perubahan anggaran keuangan tahun ini insya Allah pelan tapi pasti kami akan melakukan pengadaan untuk motor listrik," kata Nus Kholis menjawab pertanyaan Pemred Tribun Jatim Network/Wapemred Harian Surya Tri Mulyono di Studio Tribun Jatim Network, Senin (11/4/2022).
Selengkapnya simak kelanjutan wawancara eksklusif berikut ini:
Salah satu fokus agenda Indonesia dalam Presidensi G20 adalah transisi energi yang berkelanjutan. Terkait itu Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Kompor Induksi di Jawa Timur. Bagaimana dukungan Dinas ESDM untuk menjalankan kebijakan tersebut?
Tentunya ini kebijakan gubernur harus kita dukung sepenuhnya, dan kita tahu beliau sangat konsen dan sudah promosi di mana-mana bahkan setiap beliau event selalu naik motor listrik.
Beliau telah memberikan imbauan pada OPD dan masyarakat luas agar mulai menggunakan kendaraan berbasis listrik baterai.
Nah gerakan itu juga akan kita mulai dari internal kami. Di perubahan anggaran keuangan tahun ini insya Allah pelan tapi pasti kami akan melakukan pengadaan untuk motor listrik.
Dan alhamdulillah di beberapa daerah seperti di Sumenep masyarakat juga sudah mulai melakukan belanja motor listrik.
Memang harga relatif lebih mahal namun keuntungan bagi lingkungan lebih besar dan itu sangat penting.
Dan Ibu Gubernur, di mana beliau kan Ketua Bidang Energi Transisi Asosiasi Daerah Penghasil Migas, beliau sejauh ini sangat baik dalam memberikan contoh bagi daerah lain.
Selain itu, kami Dinas ESDM Provinsi Jatim telah berkoordinasi dan mengirimkan SE Gubernur Jawa Timur tersebut kepada pemerintah kabupaten/kota, asosiasi pengelola perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun/apartemen/perhotelan/real estate/restoran di Jawa Timur dan dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan kompor induksi.
Sosialisasi akan dihadiri oleh pemkab/pemkot dan instansi terkait se Jawa Timur termasuk PT PLN (Persero).
Diharapkan pemkab/pemkot se Jawa Timur untuk mengalokasikan anggaran kendaran dinas KBLBB pada tahun 2023.
Sebagai percontohan bagi organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jawa Timur maka Dinas ESDM pada tahun 2023 akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas bermotor listrik berbasis baterai
Sejauh mana kesiapan infrastruktur di Jatim termasuk pembangunan stasiun pengisian baterai untuk kendaraan listrik dan upaya mengampanyekan penggunaan kompor induksi?
Di tempat kami, sudah ada. Tapi sampai sejauh ini yang kami ketahui, saat ini stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan home charging station tersebar di Jawa Timur mulai dari Madiun hingga Banyuwangi sebanyak 17 SPKLU
Memang ini masih butuh dipacu lagi ke depan agar konek antara kebijakan dorongan pengadaan dan stasiun pengisiannya. Tapi informasinya dalam waktu dekat juga akan dioperasikan 4 unit lagi.
Empat SPKLU itu masing masing dua di rest area tol, yakni KM 626A dan KM 626B Saradan, Madiun, kemudian satu di Bandara Juanda Sidoarjo, dan satu lagi di Bandara Abd Saleh, Kabupaten Malang.
Idealnya setiap kota kabupaten harus ada stasiun pengisian. Karena untuk motor listrik misalnya, itu hanya bisa menempuh 60 km sekali pengisian penuh.
Sedangkan mobil sekitar 300 km lebih. Maka seiring dengan makin banyak yang menggunakan kendaraan listrik maka harus dibarengi pula dengan stasiun pengisian yang lebih banyak pula.
Lalu bagaimana untuk penggalakan penggunaan kompor induksi. Kan ini barang baru juga untuk masyarakat. Dan apa yang membuat pemprov ini menganjurkan agar masyarakat mulai memilih kompor induksi?
Untuk mendorong penggunaan kompor listrik induksi, PLN meluncurkan program stimulus untuk memberikan kemudahan bagi pengguna kompor induksi yakni program nyaman kompor induksi, tambah daya hingga 11.000 VA melalui aplikasi PLN mobile hanya membayar Rp 150.000.
Dinas ESDM Provinis Jatim bekerja sama dengan PT PLN UID Jatim (Persero) telah melakukan sosialisasi secara bertahap kepada pemerintah kabupaten/kota tentang penggunaan dan efisiensi kompor induksi dibandingkan dengan kompor LPG.
Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG.
Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt, hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176.
Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, terjadi penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan.
Keuntungan lain bersih tidak melepaskan gas CO2 sehingga mengurang dampak efek rumah kaca, tidak ada kemungkinan ledakan karena kebocoran gas LPG.
Kita tahu Ibu Gubernur cukup gencar dalam sektor elektrifikasi. Apa upaya percepatan yang sudah dilakukan sehingga Jatim bisa 100 persen teraliri listrik, khususnya di wilayah kepulauan?
Saat ini rasio elektrifikasi di Jawa Timur mencapai 105.47 persen, namun masih terdapat rumah tangga yang belum menikmati sambungan listrik dari PT PLN (Persero). Jumlah rumah tangga miskin di Jawa Timur sebanyak 126.708 rumah tangga miskin (RTM).
Dari RTM tersebut yang mendapat bantuan sambungan listrik dari tahun 2019 sampai dengan 2022 sebanyak 83.283 RTM.
Langkah langkah yang telah dan akan dilakukan, kami di tahun 2022 telah mengalokasikan anggaran IRSR sebesar Rp 5,5 miliar dengan jumlah penerima bantuan listrik gratis untuk rumah tangga miskin sebanyak 2.700 RTM.
Kemudian di tahun 2023 kami akan mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk IRSR dengan penerima bantuan listrik gratis untuk rumah tangga miskin sebanyak 12.000 rumah tangga miskin.
Kami juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Ketenagalistrikan, bahwa pada tahun 2022 Ditjen Gatrik akan melakukan kegiatan penyambungan listrik gratis di Jawa Timur kurang lebih sebanyak 10.000 rumah tangga miskin.
Dinas ESDM Prov Jatim berkoordinasi dengan stakeholder/perusahaan swasta di bidang ESDM agar mengalokasikan CSR-nya untuk penyambungan listrik gratis untuk RTM di sekitar tempat usaha/pabrik mereka.
Nah khusus untuk kawasan kepulauan, pada tahun 2019 telah dibangun PLTS komunal di Kepulauan Madura, tepatnya Pulau Pagerungan Kecil kapasitas 50 kWP denganJumlah pelanggan KK 1.918.
Jumlah pelanggan menyala ada 511 KK. Tapi Masih terdapat 1.407 KK yang belum menikmati aliran listrik karena keterbatasan kapasitas pembangkit.
Kemudian PLTS juga kami bangun di Pulau Tonduk dengan kapasitas 200 kWP, jumlah pelanggan KK 1.572 dan jumlah pelanggan menyala 719 KK.
Namun di sana masih terdapat 853 KK yang belum menikmati aliran listrik karena keterbatasan kapasitas pembangkit
Kemudian di Pulau Paliat dibangun PLTS komunal dengan kapasitas 100 kWP, jumlah pelanggan KK 1.010, jumlah pelanggan menyala 120 KK dan masih terdapat 890 KK yang belum menikmati aliran listrik karena keterbatasan kapasitas pembangkit.
Selain itu juga ada di Pulau Goa Goa, Pulau Masa Kambing, Pulau Sabuntan dan Pulau Saubi.
Data yang berhasil kami himpun sebagai hasil inventarisasi dan sinkronisasi dengan kabupaten dan PLN, data penduduk terpencil dan belum ada akses listrik sekitar 3.400 KK, Kepulauan Madura/Sumenep kurang lebih 2.168 KK dan daratan 1.232 KK (Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Nganjuk).
Terakhir, bolehkah bapak ceritakan kisah hidup dari kecil hingga menjabat Kepala ESDM Jatim saat ini, dari riwayat sekolah hingga perjalanan karier Bapak?
Saya juga tidak membayangkan sebenarnya saat ini diberi amanah memimpin dinas yang mengurusi hajat hidup orang banyak.
Air, tanah, minyak ini kan hajat hidup orang banyak. Tapi tentu amanah ini kita jalani dengan memberikan ikhtiar terbaik.
Kalau boleh cerita, saya ini orang Banyuwangi asli. Saya lahir di sebuah desa di Banyuwangi, dan menamatkan pendidikan sampai SLTA di Banyuwangi.
Kemudian saya di tahun 1987 melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Unair, tapi hanya bertahan selama dua semester kemudian pindah ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Malang.
Menamatkan pendidikan di sana sampai pendidikan terakhir di S3 FIA Univ Brawijaya Malang tahun 2020.
Riwayat pekerjaan saya, karier saya dimulai dari menjadi staf di Pemda Sidoarjo di Bagian Kepegawaian, kemudian menjadi ajudan Bupati Sidoarjo era Bupati Edi Sanyoto dan tahun 1993 mengikuti seleksi ajudan gubernur dan alhamdulillah lolos.
Dari situ akhirnya mutasi Ke Pemprov Jatim menjadi ajudan Gubernur Jatim di era Bapak Gubernur Basofi Soedirman. Selesai melaksanakan tugas sebagai ADC gubernur, melanjutkan karier sebagai staf Protokol, Kasubbag Protokol Pimpinan di Biro Umum Setdaprov Jatim, mutasi ke Kasubbag Dokumentasi Biro Humas dan Protokol, makanya sebenarnya saya tidak beda dengan teman teman Tribun Jatim Network karena saya ya hobi fotografi, sukanya motret.
Selanjutnya saya dapat promosi, di 2010 promosi menjadi Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi 2013, kemudian mutasi menjadi Kepala Bagian Tatalaksana. Berlanjut di tahun 2016 mutasi menjadi Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP, kemudian 2018 promosi menjadi Kepala Biro Organisasi dan merangkap Plt Kadis SDA.
Kemudian saya di 2020 menjabat senagai Kepala Badan Kepegawaian dan 2021 Kepala Dinas ESDM hingga sekarang.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA