Ramadan 2022

Dr Ir H Jumadi MMT: Ramadan Sebagai Pusat Inkubasi

Ramadan sebagai Pusat Inkubasi, diharapkan akan menghasilkan produk yang kompetitif, orang-orang mukmin yang memiliki kualitas ketaqwaan.

Editor: Cak Sur
Istimewa
Dr Ir H Jumadi MMT, Kepala Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS)-MUI Jatim 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kedatangan Bulan Suci Ramadan, pasti diidamkan oleh orang orang yang beriman. Kebarokahan, ampunan, sederetan harapan bagi umat yang menjalankannya tentu dengan atribut, keikhlasan dalam menjalankan semata demi rida Allah.

Inkubasi sendiri memiliki format dalam mengelola proses sebuah produk untuk kompetitif di eksternal market/spacial. Demikian pula puasa sebagaimana diperintahkan Allah dalam surat 2 ayat 183, akan menjadikan orang orang mukmin masuk ruang “inkubasi” selama bulan Ramadan untuk menjadi pribadi yang kompetitif di eksternal space Ramadan dengan predikat “Taqwa”.

Nilai ketaqwaan tentu akan menjadi eksplisit ketika seseorang melakukan aktivitas di antaranya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam ruang sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Nilai kepercayaan dan kejujuran adalah di antaranya.

Kepercayaan dan kejujuran, nilai yang sangat menonjol dalam seseorang menjalankan puasa, dalam kesendirian dia akan tetap menjalankannya, walaupun tidak seorangpun melihatnya.

Dia takut melakukan distortif puasa, hanya semata karena Allah. Ini adalah nilai yang luar biasa, yang dibangun setiap tahun dibulan suci Ramadan sebagai pusat inkubasi orang orang yang beriman, untuk terus meningkatkan kualitas ketaqwaanya, yang sebagian kecil di antaranya dengan indikator bahwa seseorang itu akan mendapatkan brand “Dipercaya dan jujur”.

Lalu bagaimana kepercayaan dan kejujuran akan mampu dikonversi kedalam ruang kehidupan? Khususnya dalam misi ekonomi?

Ramadan sebagai Pusat Inkubasi, diharapkan akan menghasilkan produk yang kompetitif (orang-orang mukmin yang memiliki kualitas ketaqwaan dengan indikator di antaranya dipercaya dan jujur).

Dipercaya dan jujur ini, dalam konteks hubungan ekonomi baik dalam produksi, konsumsi dan distribusi sangat dibutuhkan bahkan menjadi syarat fundamental dalam perilaku usaha syariah.

Transformasi nilai ini tidak sederhana, banyak godaan distortif yang jika tidak kuat dalam memegang nilai “Kepercayaan dan kejujuran“ Perilaku ekonomi bisa off the track dari perilaku usaha syariah.

Oleh karena itu, kepercayaan dan kejujuran ini menjadi basis nilai dalam perilaku usaha syariah. Nilai inilah yang diharapkan komunitas dunia tidak hanya pada negara negara Islam atau negara dengan populasi muslim dominan.

Artinya, Ramadan merupakan inkubator yang menjadi gravitasi nilai untuk ditarnsformasikan ke dalam berbagai segmen kehidupan secara universal.

Sebagai ilustrasi, pusat-pusat syariah dunia banyak dari negara yang nota bene bukan merupakan negara Islam atau dengan populasi muslim dominan, seperti Korea Selatan pusat wisata halal, Inggris sebagai pusat keuangan syariah, Thailand mempunyai visi dapur halal dunia, Philipina berupaya mempercepat pertumbuhan keuangan Islam, Brasil yang merupakan eksportir produk halal nomor 1 di dunia.

Mengapa bisa demikian? Kepercayaan dan kejujuran sangat fundamental menjadi basis dalam setiap aktivitas usaha syariah baik aktivitas ekonomi maupun keuangan syariah.

Ini yang diharapkan customer baik muslim maupun non muslim, akan terjadi harmonisasi frekuensi nilai yang menghasilkan “Kenyamanan hubungan antara produsen dengan konsumen”.

Dan pada akhirnya, nilai kepercayaan dan kejujuran mampu me-laverage kuantitas dan kualitas perilaku bisnis syariah, serta impact nya pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sebagai benefit.

Inilah Ramadan sebagai Pusat Inkubasi pribadi mukmin yang akan menghasilkan pribadi mukmin taqwa dengan indikator kuat sebagai pribadi yang “Dipercaya dan jujur”, sehingga mampu mempengaruhi ekosistem universal untuk mampu menciptakan harmonisasi hubungan dalam berbagai segmen kehidupan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved