Ramadan 2022

TATA CARA Shalat Malam Lailatul Qadar, Lengkap Penjelasan dan Bacaan Niatnya

Simak Tata cara Sholat Malam Lailatul Qadar, lengkap dengan penjelasan dari Ustaz Abdul Somad (UAS).

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi Ibadah di Malam Lailatul Qadar 

SURYA.co.id, - Simak Tata cara Shalat Malam Lailatul Qadar, lengkap dengan penjelasan dari Ustaz Abdul Somad (UAS).

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia bagi umat islam.

Kemuliaan malam Lailatul Qadar dipercaya lebih baik dari seribu bulan.

Lalu kapan Malam Lailatul Qadar tiba?

Menurut tausyiah dari Ustaz Abdul Somad (UAS) yang diunggah saluran Tafaqquh video pada Kamis (23/5/2019).

UAS menjelaskan jika malam Lailatul Qadar jatuh pada malam bulan Ramadhan.

Ilustrasi - doa malam Lailatul Qadar
Ilustrasi - doa malam Lailatul Qadar (Canva)

"Ada yang berpendapat malam yang pertama, ketiga, kelima. Ada pula pendapat pada malam Nuzulul Qur'an di malam 17," jelas UAS.

Kemudian ada pula yang berpendapat untuk mencari pahala Lailatul Qadar di 10 hari terakhir.

"Lalu malam yang mana 10 hari terakhir? makanya dipersempit lagi di malam 21, 23, 25, 27, dan 29," lanjut UAS.

Karena terlalu banyak pendapat, UAS menyebutkan jika hikmah dari semuanya adalah untuk tidak menyia-siakan setiap malam di bulan Ramadhan.

Namun banyak yang menekankan jika malam Lailatul Qadar jatuh di akhir bulan Ramadan.

UAS menjelaskan jika penekanan di akhir-akhir bulan Ramadan karena agar umat muslim tidak melupakan itikaf.

"Kenapa di akhir-akhir? karena kalau tidak ditekankan ada malam Lailatul Qadar pikirannya mulai bercabang. Pakaian, kue, dan lain sebagainya, oleh karena itu Rasulullah tidak pernah meninggalkan itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan," lanjut UAS.

Bila Anda merasakan tanda-tanda tersebut dan yakin bahwa itu adalah malam Lailatul Qadar, maka segeralah membaca doa berikut.

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."

Artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.

Doa tersebut berdasarkan riwayat hadits Ibnu Majah.

Shalat Malam Lailatul Qadar

Salah satu amalan yang dapat dilaksanakan pada malam Lailatul Qadar adalah Shalat Malam.

Menurut Ustadz Abdul Somad, Shalat Lailatul Qadar dan Shalat Tahajud dilakukan setelah bangun tidur di sepertiga malam.

Ustazd Abdul Somad mengatakan tahajud bisa dilakukan 8 rokaat, 2 rakaat satu kali salam.

Setelah tahajud, seseorang bisa menyambungnya dengan beristigfar.

"Insyaallah, beramal dari malam pertama hingga terkahir, insyaallah Allah akan berikan malam lailatul qadar," ungkapnya.

"Makna lailatul qadar adalah tiap malam beribadah," imbuhnya.

Berikut tata cara melakukan sholat sunnah malam lailatul qadar yang dikutip dari kitab Durratun Nashihin hal 272.

Dilaksanakan dengan sedikitnya 2 rakaat 1 kali salam atau 4 rakaat 1 kali salam tanpa tasyahud awal, pelaksanaan Shalat sunnah ini maksimal hanya sampai 12 rakaat.

Untuk tata cara Shalat lailatul qadar secara umum sama dengan tata cara shalat pada umumnya.

1. Baca Niat

“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”

2. Takbiratul ikhram

Sama seperti Shalat lainnya, Shalat lailatul qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikram dengan membaca kalimat takbir yaitu “”Alloohhu Akbar”

3. Membaca Al Fatihah dan surat pendek

Membaca Al Fatihah pada rakaat pertama hngga keempat.

Kemudian dilanjutkan membaca surat At Takasur, Al Qadr, dan Al Ikhlas, berturut-turut sebanyak tiga kali.

Jika tidak hafal, boleh diganti dengan bacaan surat lainnya.

4. Tak Ada Tahiyat Awal

Jika pada Shalat biasanya ada duduk diantara dua sujud atau tahiyat awal, maka pada Shalat lailatul qadar tidak ada.

Setelah sujud pada rakaat kedua langsung bangun dan lanjut pada rakaat ketiga.

5. Tahiyat Akhir (Rakaat keempat) dan salam

Setelah sujud rakaat keempat, kemudian duduk dan membaca doa tahiyat akhir.
Bacaan ini sama dengan Shalat wajib.

Setelah itu kemudian melakukan salam.

Tata Cara Shalat Tahajud

Niat Salat Tahajud

Doa dan niat salat tahajud adalah sebagai berikut :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bahasa latin : Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala

Salat Tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat satu salam seperti halnya mengerjalan shalat subuh (tanpa doa iftitah dan qunut).

Shalat Tahajud boleh dilakukan sebanyak-banyaknya tidak terbatas dengan aturan dua rakaat satu salam.

Setelah salam disunnahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa salat tahajud.

Doa Salat Tahajud

Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk salat tahajud. Yakni doa salat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:

Dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved