Berita Lamongan
Ponpes Sunan Drajat Lamongan Resmikan Toserba : Wujudkan Kemandirian Ekonomi Pesantren
Toserba Sunan Drajat ini sebagai etalase produk pesantren Jatim untuk kemandirian umat.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Upaya mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat Lamongan resmi miliki Toserba.
Toko serba ada berkonsep mal 3 lantai yang dikelola dengan sistem koperasi tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemkab Lamongan, Bank Indonesia dan Kementrian Koperasi dan UMKM.
Toserba yang berada di tanah seluas 3000 M tersebut menghadirkan beberapa konsep.
Toserba Sunan Drajat ini sebagai etalase produk pesantren Jatim untuk kemandirian umat.
Di lantai bawah terdapat retail yang menjual keperluan sembako dan makanan, kemudian di lantai 2 setengah mall yang menjual aksesoris dan peralatan rumah tangga serta di lantai 3 khusus menjual fashion, pemuda dan kaum milenial.
Diungkapkan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementrian Koperasi dan UMKM, Supomo, melalui peresmian toserba ini merupakan ikhtiar bersama dalam mewujudkan merdeka finansial pesantren, melihat besarnya potensi yang dimiliki pesantren bukan tidak mungkin kemandirian ekonomi dapat tercapai.
"Kegiatan sore hari Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah dan pesantren dalam mensupport kemandirian ekonomi pesantren," ungkapnya.
Pemda sangat terbuka dan memudahkan dalam perizinan, memberikan fasilitas serta infrastruktur," kata Supomo usai melakukan Grand Opening Toserba Sunan Drajat Ponpes Sunan Drajat Lamongan bersama Bupati Yes, Pengasuh Ponpes Sunan Drajat serta Deputi BI Perwakilan Jatim, Senin (18/4/2022) petang.
Supomo menambahkan, selain Ponpes Sunan Drajat ada 17 pesantren di Jatim yang tergabung dalam KSBP yang akan dijadikan pilot project dalam kemandirian ekonomi di berbagai wilayah.
"Pertumbuhan ekonomi syariah mengalami lompatan yang luar biasa dimana pada tahun 2020 LPDB menyalurkan sebanyak Rp 1 triliun dana kepada koperasi syariah dan tahun 2021 ini juga sama.
Ternyata koperasi yang potensial itu di pesantren karena dilandasi dengan akhlak. Untuk itu saya beranggapan bahwa kemandirian bangsa dan negara ini di tangan pondok pesantren.
Sementara itu Deputi Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Harmanta menuturkan saat ini BI telah memiliki kawasan khusus syariah dan selalu mendorong program-program pondok pesantren di Jawa Timur.
Bahkan menurutnya, eknomi syariah Indonesia peringkat keempat dunia pada 2020.
"Berdasarkan indikator global finance Islamic economi kita patut bersyukur karena dalam waktu kurun 5 tahun Indonesia mengalami lompatan sangat besar," katanya.
Dulu Indonesia berada di peringkat 11. Alhamdulillah sekarang berada di peringkat 4 dunia.
Ini menunjukkan ekonomi syariah menjadi sumber ekonomi baru yang merupakan daya hidup bagi semua.
Dan masuk di dalamnya toserba ini jelas memperkuat keuangan syariah.
Melihat hal baik tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengaku senang, karena apa yang dilakukan Ponpes Sunan Drajat adalah bentuk pengungkit kemandirian ekonomi khususnya di wilayah pantura.
Berdasarkan data BPS tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Lamongan bangkit di angka 3, 43 persen dari sebelumnya yang sempat terkontraksi akibat pandemi.
Untuk itu Bupati Yes terus mendorong gerakan kebangkitan perekonomian melalui UMKM dan pertanian.
"Melalui koperasi ini diharapkan dapat menampung berbagai produk UMKM santri. Saya yakin ini bisa menjadi sebuah energi perekonomian di Lamongan. Kami juga terus mendorong agar UMKM meningkatkan kualitas produknya," katanya.
Berbagai program bisnis juga tengah dilakukan Pemkab sebagai upaya membangkitkan iklim bisnis generasi muda melalui program Megpreneur dan Santri preneur.
"Kita terus mendorong dan menciptakan iklim bisnis yg dapat memberikan energi positif bagi dunia usaha. Untuk itu saya senang sekali dan mengucapkan terimakasih kepada Ponpes Sunan Drajat yang terus bersinergi dengan Pemkab," ungkapnya.
Terima kasih juga kepada LPDB yang telah memberikan banyak dorongan kepada ponpes ini untuk tumbuh kembangkan ekonomi bisnis.
Masih banyak lagi ponpes di Lamongan yang potensial untuk dibantu akses permodalan.
Sementara itu, Direktur Operasional KSBP Jatim Dr. Anas Al Hifni mengatakan, bahwa Toserba Sunan Drajat ini merupakan etalase dari produk-produk pesantren dan alumni.
Selain itu, harga-harga yang dipatok pun terbilang sangat terjangkau.
"Kita pasang harga yang sangat terjangkau, karena kami beli langsung dari prinsiple. Untuk produk dari pesantren dan alumni Sunan Drajat sendiri ada sekitar 30 produk. Ke depan kami harapkan, Toserba ini tidak hanya menjadi etalase produk pesantren, tapi menjadi etalase seluruh produk UKM yang ada di Lamongan," ujar pria yang akrab disapa Gus Anas tersebut.
Lebih lanjut, Gus Anas menyebut, jika Toserba ini terdiri dari 3 lantai.
Lantai pertama untuk ritel, lantai kedua untuk keperluan bayi dan anak-anak.
Sedangkan lantai ketiga untuk pemuda atau millenial.
Meski namanya Toserba, namun tampilan dan konsepnya sudah terbilang seperti mall.
Sementara itu pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur mengaku bersyukur lantaran dapat mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui peresmian toserba ini.
Dengan kemandirian ekonomi ponpes Sunan Drajat akan semakin banyak membantu para santri dalam hal finansial.