Ramadan 2022

Kapan Malam Lailatul Qadar 2022? Berikut Penjelasannya, Lengkap dengan Doa dan Amalan

Kapan Malam Lailatul Qadar 2022? berikut penjelasannya, lengkap dengan doa dan amalannya. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Ilustrasi
Kapan Malam Lailatul Qadar? 

SURYA.co.id, - Kapan Malam Lailatul Qadar 2022? berikut penjelasannya, lengkap dengan doa dan amalannya. 

Lailatul Qadar merupakan waktu yang mulia bagi umat Islam. 

Malam Lailatul Qadar juga dinamakan malam seribu bulan karena ganjaran yang dilipatgandakan pada malam tersebut. 

Adapun, Terdapat dua pendapat terkait waktu datangnya malam Lailatul Qadar. Kapan itu? berikut penjelasannya. 

17 Ramadhan

"Banyak sekali pendapat, ada yang mengatakan malam lailatul qadar jatuh malam ke-17 Ramadan, berdasarkan firman Allah SWT '...wamaa anzalnaa ‘ala ‘abdinaa yaumal furqaani yaumal taqal jam’aani' (Surat Al Anfal ayat 41) 'Al Qur'an yang kami turunkan pada malam bertemunya dua pasukan besar'," jelas Ustadz Abdul Somad.

Seorang jamaah membaca Al Quran saat iktikaf di Masjid Al Akbar Surabaya, tahun lalu. Iktikaf adalah salah satu sunnah menyambut malam Lailatul Qadar.
Seorang jamaah membaca Al Quran saat iktikaf di Masjid Al Akbar Surabaya, tahun lalu. Iktikaf adalah salah satu sunnah menyambut malam Lailatul Qadar. (SURYA.CO.ID/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Bertemunya dua pasukan besar itu hari Jumat tanggal 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah," jelas Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube Sumber Kajian (11/4/2022).

Dua pasukan yang dimaksudkan Ustadz Abdul Somad tersebut merupakan pasukan kaum muslimin dan kafir Quraisy pada Perang Badar.

10 Hari Terakhir

"Ada yang mengatakan 10 hari terakhir Ramadan, sebagaimana hadist, carilah Ramadan di 10 hari terakhir," lanjut Ustadz Abdul Somad menjelaskan pendapat ulama lainnya.

"Kesimpulan secara keseluruhan adalah ini motivasi kita supaya kita isi malam-malam Ramadan, dari malam pertama, kedua, ke-17, ke-20, ke-21, sampai akhir Ramadan," jelasnya.

Adapun hadist yang dimaksud adalah:

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).

Hadis lain yaitu, Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Selain itu terdapat hadits, Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Terkait sejumlah pendapat tersebut, Ustadz Abdul Somad mengutip pendapat Imam Bahrudin Ar Razi, Tafsir Al Kabir bahwa malam Lailatul Qadar merupakan surprise atau kejutan dari Allah SWT bagi umat Islam yang menghidupkan malam-malam Bulan Ramadan.

"Maka sesungguhnya malam Lailatul Qadar itu adalah cara Allah agar umat manusia menghidupkan malam-malam Ramadan, ada semangat mengejar kejutan di setiap malam dan kemudian sudah mendapat, merasakan ada perubahan," terang Ustadz Abdul Somad.

Doa Lailatul Qadar

Rasulullah Muhammad SAW pernah mengungkapkan doa yang dibaca untuk dapat Lailatul Qadar.

Doa itu pendek sehingga sangat mudah dibaca. Berikut Doa Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.

Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah,

اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

Amalan sunah Rasulullah SAW di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, sehingga mendapatkan Lailatul Qadar yaitu shalat malam.

Rasulullah menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Shalat malam yang bisa dikerjakan adalah Shalat Tahajud. Berikut niat dan doa shalat Tahajud.

Niat Salat Tahajud
Doa dan niat salat tahajud adalah sebagai berikut :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bahasa latin : Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala

Tata Cara Salat Tahajud
Salat Tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat satu salam seperti halnya mengerjalan shalat subuh (tanpa doa iftitah dan qunut).

Shalat Tahajud boleh dilakukan sebanyak-banyaknya tidak terbatas dengan aturan dua rakaat satu salam.

Setelah salam disunnahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa salat tahajud.

Doa Salat Tahajud
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk salat tahajud. Yakni doa salat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:

 Dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved