Jabatan Presiden 3 Periode
JOKOWI Bisa Kalah Lawan SBY Jika Wacana Jabatan Presiden 3 Periode Jadi Digelar, Ini Hasil Surveinya
Joko Widodo ( Jokowi) diprediksi kalah lawan mantan Presiden RI ke-16, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika wacana jabatan presiden 3 periode digelar.
SURYA.co.id | JAKARTA - Joko Widodo ( Jokowi) diprediksi kalah lawan mantan Presiden RI ke-16, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika wacana jabatan presiden 3 periode benar-benar digelar.
Hal itu merujuk pada hasil survei yang dilakukan Lembaga Institute Riset Indonesia (INSIS) terkait wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Jika wacana jabatan presiden 3 periode, SBY diprediksi ikut tampil dalam ajang pemilihan presiden 2024 ( Pilpres 2024) mendatang.
Survei INSIS ini dilakukan pada 24 hingga 29 Maret 2022. Survei ini menggunakan multistage random sampling dan wawancara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 4,47 persen dengan level of confidence 95 persen.
Survei dilakukan pada 27 daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dengan total responden sebanyak 440 orang.
Peneliti Senior INSIS Dian Permata mengatakan, peluang SBY kembali mencalonkan diri muncul karena wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode masih terus bergulir dan belum disetop.
Baca juga: Muncul Usulan Duet Anies-Khofifah Jelang Pilpres 2024, PPP Jatim : Pasangan yang Tepat
"Jika wacana itu tidak disetop dan lolos ke MPR, maka secara otomatis tiket presidensi SBY yang sudah expired akan hidup lagi. Soal, apakah SBY mau menggunakan, itu soal lain," kata Dian melalui keterangan resminya yang dikutip pada Senin (18/4/2022).

Dian menilai amendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden masih terbuka lebar. Ia menyebut, Jokowi hingga kini belum tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
"Hal ini dapat dilihat masih wira-wirinya isu tersebut. Karenanya, sepanjang tiada ketegasan dari Jokowi, maka isu akan tetap bergulir," ucap Dian.
Selain itu, Dian melanjutkan, dalam hasil survei lembaganya, nama SBY mendapatkan angka yang terbilang tinggi di Jawa Barat untuk elektabilitas calon presiden.
Dia menyebut, SBY mendapatkan elektabilitas sebesar 10,09 persen, di bawah Prabowo Subianto yang dipilih masyarakat Jawa Barat sebesar 22,05 persen.
Baru setelah SBY, ada nama Jokowi dengan elektabilitas yang hanya menyentuh angka 6,14 persen untuk dipilih kembali.
Baca juga: Prabowo Subianto Masih Kuat di Bursa Capres, Gerindra Jatim Yakin Dulang Kesuksesan di Pilpres 2024

Selanjutnya, ada nama Muhaimin Iskandar yang mendapat angka 0,91 persen. Sementara, responden yang belum memutuskan untuk menjawab dan rahasia sebanyak 66,82 persen.