Lailatul Qadar 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Tanda-tanda dan Amalan yang Dianjurkan

Terdapat sejumlah pendapat ulama, tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar serta amalan-amalan Lailatul Qadar.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Ilustrasi
Ilustrasi - malam Lailatul Qadar 

SURYA.CO.ID - Terdapat sejumlah pendapat ulama, tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar serta amalan-amalan untuk mendapatkan kemuliaannya.

Sebagai informasi, malam Lailatul Qadar adalah satu malam istimewa di Bulan Ramadan.

Kemuliaam malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al Quran surat Al Qadar ayat 3-4:

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

Lantas malam Lailatul Qadar 2022 jatuh pada tanggal berapa? Simak berikut penjelasan ulama.

Ustadz Abdul Somad menerangkan ada banyak sekali pendapat ulama, salah satunya disusun oleh Imam Abul Fida Ismail Ibnu Katsir nama tasfirnya Tasir Al Qur'anil Adzim.

Ustadz Abdul Somad menerangkan bahwa, tafsir tersebut dalam pembahasan Surat Al Qadar, menjelaskan beberapa pendapat ulama.

"Ada yang mengatakan jatuh pada malam pertama, malam ketiga, malam kelima," kata Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube Sumber Kajian (11/4/2022).

"Banyak sekali pendapat, ada yang mengatakan malam lailatul qadar jatuh malam ke-17 Ramadan, pendapat itu berdasarkan firman Allah SWT yaitu:

'Al Qur'an diturunkan kepada hamba Kami pada malam Furqon, (malam pembebas, pembeda antara hak dan batil, bertemunya dua pasukan)'," kata Ustadz Abdul Somad.

"Bertemunya dua pasukan yaitu Kafir Musyrik dengan Muslim tepat pada tanggal 17 Ramadhan, pada hari Jumat yang bernama Perang Badar," tambah Ustadz Abdul Somad.

Lebih lanjut UAS menyebut setiap pendapat ulama, masing-masing punya dalil.

"Ada yang mengatakan 10 hari terakhir Ramadan, sebagaimana hadist, carilah Ramadan di 10 hari terakhir," kata Ustadz Abdul Somad menjelaskan pendapat ulama lainnya.

"Kesimpulan secara keseluruhan adalah ini motivasi kita supaya kita isi malam-malam Ramadan, dari malam pertama, kedua, ke-17, ke-20, ke-21, sampai akhir Ramadan," jelasnya.

"Maka sesungguhnya malam Lailatul Qadar itu adalah cara Allah agar umat manusia menghidupkan malam-malam Ramadan, ada semangat mengejar kejutan di setiap malam dan kemudian sudah mendapat, merasakan ada perubahan," terang Ustadz Abdul Somad menurut Imam Bahrudin Ar Razi, Tafsir Al Kabir.

Tanda-tanda Lailatul Qadar

Mengutip buku berjudul "Rahasia Kedasyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa" karya Nurhasan Namin, berikut tanda-tanda dari malam lailatul qadar menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menyabut:

  • Kuatnya sinar cahaya pada malam lailaful qadar, tanda tandanya ketika hadir tidak bisa dirasakan kecuali orang yang berada di daratan dan jauh dari cahaya.
  • Tumakninah (tenang) ketengan hati dan lapang dada seorang mukmin. Orang yang mendapatkan malam lailatul qadar akan merasakan ketenangan dan ketentraman serta lapang dada pada saat malam tersebut lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam selain malam lailatul qadar.
  • Angin yang tertiup tenang, yaitu yang tidak tertiup kencang dan gemuruh, dan bahkan udara pada malam lailatul qadar tampak sejuk.
  • Terkadang manusia dapat bermimpi melihat Allah pada malam lailatul qadar, seperti yang dialami sahabat radliyallahu'anhum.
  • Orang yang sholat akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam sholatnya dibandingkan malam-malam selainnya.

Ciri-ciri malam Lailatul Qadar

Selain itu terdapat sejumlah hadist nabi yang menunjukkan tanda-tanda atau ciri-ciri malam lailatul qadar.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Dari Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.

Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

2. Malam dengan ciri tertentu

Menurut penjelasan hadist malam itu adalah malam yang cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilempat binatang sampai pagi harinya. Dan sesungguhny tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah tidak bersinar kuat,  seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan keluar bersama matahari pagi itu (HR. Ahmad)

"Lailatul Qadar adalah malam terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor bagi setan) (HR. At-Thabrani)

3. Kenikmatan ibadah

Sebagian ulama berpendapat orang yang mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar merasakan kenikmatan dalam beribadah.

Namun tidak semua orang bisa merasakan kemuliaan malam lailatul qadar ini.

Imam At-Thabrani mengatakan itu (tanda-tanda lailatul qadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saha mendapatkan malam mulia tersebut dab ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu"

Amalan malam lailatul qadar

Bagaimana cara mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar? Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad, selengkapnya.

Ustadz Abdul Somad mengutip hadist:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

”Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802 )

"Siangnya siam (puasa Ramadan). Siam itu puasa tapi tetap beraktivitas tapi menundukkan pandangan, tahan lidah," ujar Ustadz Abdul Somad.

“Man qoma romadhona imanan wahtisaban ghofiro lahu ma taqoddama min dzambihi.”

“Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa -dosa yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 37 1904, 1905 )

"Sedangkan malamnya qiyam (tegak). Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, habis Magrib ke Isya, habis Isya dengarkan kultum habis itu tarawih, habis tarawih witir, lalu tadarus, tidur. Jangan nonton televisi, nanti payah tahajud malam," pesan Ustadz Abdul Somad.

"Jam 3.00 bangun, dirikan sholat tahajud. Maka tahajud 8 rakaat tiap malam, yang uda witir tidak perlu witir lagi. Kemudian baca istighfar," jelasnya.

"Allah SWT tidak menunjukkan siapa yang akan mendapatkan lailatul qadar, supaya kita senantiasa berharap," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved